Medan, kedannews.com – Wali Kota Medan Bobby Nasution sebulan pasca pelantikannya langsung meluncurkan program Masjid Mandiri. Program tersebut juga jadi salah satu cara untuk mensejahterakan masyarakat.
Bukan tanpa alasan, sebab menantu Presiden Joko Widodo ini ingin agar masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah saja, tapi juga digunakan sebagai sentra kegiatan masyarakat baik itu kegiatan sosial, politik, pendidikan, terutama ekonomi.
Melalui program Masjid Mandiri, Bobby Nasution berharap masjid dapat menjadi penggerak perekonomian berbasis syariah guna memakmurkan jamaah maupun warga yang ada di sekitarnya. Selain itu sebagai perwujudan membangkitkan dan memajukan kembali peradaban Islam yang dimulai dari masjid.
“Program Masjid Mandiri ini bertujuan untuk mensejahterakan umat. Harapannya, jamaah maupun warga kurang mampu yang bermukim di sekitar masjid dapat ikut menjadi tanggung jawab Badan Kenaziran Masjid (BKM). Oleh karenanya, saya berharap, persoalan warga kurang mampu dapat diatasi,” kata Bobby Nasution saat melaksanakan Safari Jumat di Masjid Nurul Islam, Jalan Karya Medan, baru-baru ini.
Tidak itu saja, Bobby Nasution juga berkeinginan agar program Masjid Mandiri menjadi titik awal mengembalikan fungsi dan peran masjid seperti zaman Rasulullah SAW. Artinya, seluruh kegiatan umat Muslim di Kota Medan dimulai dari masjid, terutama dalam memperkuat penerapan ekonomi berbasis syariah guna mencegah masyarakat terlibat dalam praktik riba.
“Praktik riba ini bisa kita putus dan hentikan jika seluruh masjid mampu melaksanakan ekonomi syariah. Untuk itu peran masjid harus kita kembalikan seperti zaman Rasulullah,” ungkapnya seraya menuturkan bahwa saat ini jumlah masjid yang ada di Kota Medan tercatat sebanyak 1.115 masjid.
Dukungan juga disampaikan salah seorang pengurus BKM Masjid Al Muhajirin Komplek Bumi Asri atas program Masjid Mandiri yang digagas Bobby Nasution. Sebab, program tersebut meliputi berbagai aspek yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti kesehatan, koperasi dan unit pengumpulan zakat (UPZ).
“Saya berharap program Masjid Mandiri ini dapat kita jalankan bersama-sama. Dengan demikian masjid benar-benar bisa memberikan manfaat bagi jamaah maupun masyarakat sekitarnya. Walau terbilang baru, tapi manfaatnya sudah bisa kita rasakan,” ungkapnya.
Upaya Bobby Nasution untuk memakmurkan masjid di Kota Medan lewat program Masjid Mandiri mendapat apresiasi dari banyak pihak. Bahkan, secara kelembagaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) sudah menyatakan dukungan terhadap program tersebut.
“Program Masjid Mandiri semacam lompatan besar dari Bobby Nasution sebagai seorang Muslim milenial. Saya kira program ini akan membuahkan hasil, seperti yang diharapkan jika diperkuat secara regulasi dan sinergi,” kata Dosen Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumut Dr Fakhrur Rozi MIKom saat dihubungi, Sabtu (11/12).
Rozi mengatakan, regulasi menurutnya akan menguatkan program Masjid Mandiri untuk dikembangkan di seluruh masjid di Kota Medan. Setahu Razi di beberapa masjid, upaya BKM untuk membantu kesejahteraan masyarakat yang membutuhkan bantuan di sekitar masjid sudah dilakukan.
“Artinya harus ada upaya konkret untuk mendorong hal serupa dilakukan oleh BKM-BKM masjid lain di seluruh Kota Medan. Ini saya kira bisa dicapai dengan membuat regulasi,” tukasnya.
Menurut Rozi, masjid kerap diharapkan menjawab kebutuhan umat, salah satunya di bidang ekonomi. Dikatakannya, masjid harus mampu menjadi teladan dalam penerapan ekonomi syariah di tengah umat. Di sini BKM, jelasnya, memang arus didorong untuk melahirkan unit usaha yang dapat mendukung umat lepas dari praktik riba.
“Pemko Medan saya kira juga dapat turut serta dalam upaya BKM membangun unit usaha. Tentu jika ada regulasi khusus, dapat mengakselerasi komunikasi ke BKM dan warga tentang Masjid Mandiri. Mungkin dengan Peraturan Wali Kota sudah bisa dilakukan,” beber alumni Magister Ilmu Komunikasi FISIP USU ini.
Selain regulasi, Rozi juga berharap Pemko Medan dapat bersinergi dengan sejumlah organisasi Remaja Masjid atau komunitas Muslim milenial yang selama aktif berkegiatan di masjid-masjid di Kota Medan. Komunitas itu mudah diidentifikasi lewat media sosial.
“Karena mereka juga aktif di media sosial, saya kira dengan sinergi atau kolaborasi dalam istilah Pemko Medan dengan remaja masjid dan komunitas ini akan membantu mewujudkan Masjid Mandiri seperti harapan kita semua,” pungkas Doktor Komunikasi dan Penyiaran Islam ini.
Penulis: Zultaufik Nasution
Editor: Mery Ismail, S.Sos