Cerita & HiburanCerita Sedih / Haru

Cerita Sedih: Kala Cinta Terpisah oleh Waktu dan Takdir

36
×

Cerita Sedih: Kala Cinta Terpisah oleh Waktu dan Takdir

Sebarkan artikel ini
Seorang pemuda sederhana (Aidan) dan gadis cantik (Lila) saat pertama kali bertemu di taman yang penuh bunga bermekaran. (Dokumen kedannews.co.id).

Suatu malam yang dingin, ketika hujan rintik-rintik menetes di jendela kamar, Lila menulis surat terakhirnya. Surat yang tak pernah ia kirimkan, yang hanya ditujukan pada Aidan dalam doa-doanya.

“Maafkan aku, Aidan. Aku tidak bisa melawan takdir yang memisahkan kita. Aku ingin kau bahagia, meski tanpa aku. Aku akan selalu mencintaimu, dalam setiap hembusan nafas terakhirku.”

Pagi harinya, Lila ditemukan terlelap di ranjangnya, tenang dalam keheningan yang abadi.

Kabar duka itu membuat dunia Aidan runtuh seketika. Ia merasa seolah-olah kehilangan nafas, terperangkap dalam ruang hampa yang gelap. Semua usaha, semua mimpi yang ia kejar, terasa sia-sia tanpa Lila di sisinya.

Ia mengurung diri, menangis tanpa henti, menyesali waktu yang terbuang, kesempatan yang hilang, kata-kata yang tidak pernah diucapkan.

Namun, ia juga berjanji dalam hati untuk terus mengenang Lila dengan cara terbaik: menjadi pria yang kuat dan menginspirasi, agar kisah cinta mereka tetap hidup dalam kenangan banyak orang.

Sahabat Setia yang Memberi Semangat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *