Medan, kedannews.com – Fitri Krisnawati Tandjung meski lahir dan besar di ibu kota Jakarta ternyata sejak dini telah diperkenalkan ayahnya Akbar Tandjung akan jati dirinya sebagai orang Batak. Salah satunya dengan mendorong mereka menghafal dan mengenal serta menyanyikan lagu-lagu Batak.
“Sejak kami kecil, kalau lagi berkendara di mobil Pak AT (Akbar Tandjung) selalu memutar lagu Batak. Beliau juga sekilas menjelaskan makna lagunya dan meminta kami untuk mempelajarinya,” ucap putri sulung Akbar, Fitri Krisnawati Tandjung, Minggu (12/2) dalam wawancara dengan Media di Medan .
Tidak heran jika Fitri Tandjung dan 3 adiknya hingga saat ini banyak menguasai lagu-lagu Batak dan suka menyanyikannya.
Begitu juga soal bahasa Batak, Fitri cukup akrab meski tak fasih. Soalnya ia sangat sering mendengar ayahnya berkomunikasi dalam bahasa Mandailing maupun Toba dalam keseharian.
“Tamu dan teman Pak AT itu kan beragam suku dan dari banyak daerah. Tapi cukup banyak yang dari Sumatera. Jadi kalau dengan yang dari Sumatera, beliau sering berbahasa daerah,” ucap Fitri.
Meski tak fasih menguasai bahasa daerah, namun Fitri mengaku dialek dan gaya komunikasinya terwarnai dengan keseharian gaya komunikasi ayahnya itu. Ia seperti kebanyakan orang Sumatera Utara berkomunikasi dengan terbuka dan berintonasi lugas.
Baginya, Pak AT meski telah lama bergaul dan berkiprah di P Jawa namun tetap tak lupa dengan nuansa Sumatera Utara. Bahkan ketika Fitri pertama kali mulai mengenalkan calon suaminya yang kebetulan bukan berasal dari Sumatera Utara, mendapat respon yang agak mengagetkannya.
“Waktu itu Pak AT bilang, kenapa enggak dengan orang Sumatera. Kan banyak orang Sumatera Utara,” kata Fitri mengingat ucapan Akbar Tandjung kala itu.
