Politik & Pemerintahan

Gubernur Edy Rahmayadi Bantu Korban Banjir Tebing Tinggi

3
×

Gubernur Edy Rahmayadi Bantu Korban Banjir Tebing Tinggi

Sebarkan artikel ini
Kepala Bidang Penanganan Darurat Peralatan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Zulham Efendi Siregar menyerahkan bantuan dari Pemprov Sumut untuk korban banjir kepada Sekretaris Daerah Kota Tebingtinggi Bambang Sudaryono di Kantor BPBD Kota Tebing Tinggi, Rabu (21/12).

Tebing Tinggi, kedannews.comPemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menyerahkan berbagai bantuan untuk warga terdampak banjir di Kota Tebingtinggi. Bantuan yang diserahkan antara lain  750 Kg beras, 600 kotak makanan siap saji, 250 Kg gula, 30 kotak mie Instan, telur, 10 kotak ikan kemasan, kain sarung, sabun perlengkapan mandi, masker dan hand sanitizer.

Diharapkan bantuan tersebut dapat meringankan beban warga Tebing Tinggi yang terdampak banjir. 

“Sesuai arahan Bapak Gubernur Edy Rahmayadi, kita terus melakukan gerak cepat dalam hal penanganan bencana serta membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir dengan memenuhi kebutuhan mendasar masyarakat, “kata Kepala Bidang Penanganan Darurat Peralatan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Zulham Efendi Siregar usai menyerahkan bantuan kepada Sekretaris Daerah Kota Tebingtinggi Bambang Sudaryono di Kantor BPBD Kota Tebingtinggi, Rabu (21/12).

Banjir di Kota Tebing Tinggi disebabkan curah hujan yang tinggi dengan durasi yang lama di hulu Sungai Padang, Sungai Pispis, dan Sungai Bah Bolon. Sehingga air Sungai Padang meluap dan menggenangi pemukiman warga mulai 19 Desember hingga saat ini.

Adapun jumlah total wilayah terdampak 5 kecamatan, 11 kelurahan, 21 lingkungan dengan 1.790 rumah, 2.161 kepala keluarga dan 7.278 jiwa. Untuk mempercepat penanggulangan bencana, Pemprov Sumut juga menurunkan personel BPBD Sumut. Langkah tersebut bertujuan untuk mempercepat proses penanggulangan bencana banjir. “Semoga air cepat surut sehingga beban masyarakat tidak terlalu besar, ” kata Zulham.

Zulham menyebut kolaborasi merupakan hal yang wajib dilakukan saat terjadi bencana. “Dengan sinergitas atau kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, persoalan seperti penanganan banjir bisa kita lakukan bersama,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *