Internasional

Indonesia Resmi Terpilih Jadi Anggota Dewan Pemeriksa PBB 2026–2032, BPK Bawa Misi Tata Kelola Global

1
×

Indonesia Resmi Terpilih Jadi Anggota Dewan Pemeriksa PBB 2026–2032, BPK Bawa Misi Tata Kelola Global

Sebarkan artikel ini

Keterpilihan Indonesia dalam UN Board of Auditors menegaskan peran strategis BPK di panggung internasional dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Wakil Ketua BPK RI, Budi Prijono, memimpin Delegasi Indonesia dalam Sidang Umum Komite V PBB sesi ke-80 di New York, Amerika Serikat, Jumat (7/11/2025). Dalam sidang tersebut, Indonesia resmi ditetapkan sebagai anggota United Nations Board of Auditors (UN BoA) periode 2026–2032. (kedannews.co.id/Foto: Istimewa)

New York, kedannews.co.id — Indonesia kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Dalam Sidang Umum Komite V Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sesi ke-80, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK) resmi ditetapkan sebagai Anggota Dewan Pemeriksa PBB atau United Nations Board of Auditors (UN BoA) untuk periode 2026 hingga 2032.

Penetapan tersebut memperkuat kepercayaan komunitas internasional terhadap Indonesia, karena UN BoA merupakan organ penting di bawah Sidang Umum PBB yang memiliki mandat melakukan pemeriksaan independen atas laporan keuangan serta tata kelola organisasi PBB, termasuk dana dan berbagai programnya.

Saat ini, UN BoA beranggotakan tiga lembaga pemeriksa negara (Supreme Audit Institution/SAI), yakni Cour des Comptes (SAI Prancis), The Brazilian Federal Court of Accounts (SAI Brasil), dan China National Audit Office (SAI Tiongkok). Masa jabatan SAI Tiongkok akan berakhir pada 30 Juni 2026 dan akan digantikan oleh BPK Indonesia.

Wakil Ketua BPK, Budi Prijono, yang memimpin Delegasi Indonesia dalam Sidang Umum Komite V PBB, menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan dunia kepada Indonesia.

“Aklamasi keterpilihan Indonesia sebagai UN BoA pada Sidang Umum Komite V PBB tersebut merupakan bukti bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam turut menentukan arah tata kelola yang baik di tingkat global. Hal tersebut selaras dengan pencapaian Visi Indonesia Emas 2045, bahwa Indonesia memiliki kekuatan diplomasi dan memengaruhi kebijakan internasional,” ujar Budi Prijono, Jumat (7 November 2025).

Menurutnya, keberhasilan ini juga merupakan hasil dari komitmen BPK untuk terus memperkuat tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berintegritas.

Terpilihnya BPK sebagai anggota UN BoA dengan moto “Strategic Partner for Better Governance” akan semakin memperkokoh peran lembaga tersebut dalam mengawal akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Lebih dari itu, posisi BPK di UN BoA akan menjadi batu loncatan penting menjelang perannya sebagai Ketua Organisasi Badan Pemeriksa Sedunia atau International Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAI) pada periode 2028 hingga 2031.

Dengan keterlibatan aktif di UN BoA dan INTOSAI, Indonesia melalui BPK diharapkan dapat semakin mempengaruhi kebijakan global dalam tata kelola keuangan publik serta menunjukkan kontribusi nyata menuju tata kelola dunia yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *