Berita Utama & HeadlineKedan TV / Video Headline

Istri Kerasukan, Bongkar Dugaan Pembunuhan Berencana Suaminya

33
×

Istri Kerasukan, Bongkar Dugaan Pembunuhan Berencana Suaminya

Sebarkan artikel ini
Syakila Tri Adelia saat diduga kerasukan arwah suaminya di rumah kerabat almarhum di Desa Sidodadi Batu Delapan, Pagar Merbau, Kamis sore, 10 Juli 2025. (kedannews.co.id/Foto: A Sinurat).

Tonton di YouTube

Klik di sini untuk Tonton di YouTube

 

Medan, kedannews.co.id – Istri korban diduga kerasukan arwah suaminya, lalu mengungkap dugaan pembunuhan berencana yang kini diselidiki pihak kepolisian.

Kejadian itu berlangsung pada Kamis sore, 10 Juli 2025, di Desa Sidodadi Batu Delapan, Kecamatan Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Saat itu, suasana silaturahmi keluarga almarhum Sawaludin mendadak hening saat istrinya, Syakila Tri Adelia, disebut kerasukan.

Kerasukan terjadi menjelang malam Jumat. Saat wartawan mengucap salam, perempuan itu menjawab, dan mengaku sebagai Sawal. Wartawan menawarkan agar posisi duduk, Ia tetap dengan posisimya berbaring karena lehernya sakit.

“Leherku sakit… Mau gini aja, Bang?” ucapnya. Wartawan yang hadir pun menenangkan dan bertanya pelan. Saat itulah pengakuan mengejutkan mulai terucap.

Ia mengaku diculik dan dikeroyok oleh enam orang. Ia diserang di depan penjual ikan lele, tempat yang pernah ia bawa istrinya (saat kerasukan lalu). “Yang mukuli empat orang,” ujarnya.

Saat ditanya kapan kejadian terjadi, ia menjawab tidak tahu pasti karena diserang dari belakang. Namun, ia sudah merasa diikuti sebelumnya.

Pengakuan selanjutnya lebih mengerikan. Ia menyebut dipukul dari belakang, punggungnya diinjak, perutnya disundut besi panas, mata ditumbuk, kepala dibentur batu, dan rambut dijambak.

“Perutku dicucut pakai besi panas. Sakit…,” keluhnya. Ia juga mengaku disiksa dalam mobil pick-up dan jasadnya dibuang ke kilang setelah dibunuh.

Menurutnya, ia dipukul dua kali dengan benda tumpul, seperti kayu dan besi panas. Ia juga menyebut bajunya dilucuti, hanya memakai celana ponggol saat disiksa.

Saat ditanya siapa pelakunya, ia menjawab tidak mengenal suara mereka. Namun, dari penelusuran gaib, ia menyebut dua nama: Inisial S dan R dari Desa Jati Rejo.

Ia mengaku alat bukti seperti besi panas dibuang ke kolam dekat kilang. Tali pengikat juga disembunyikan di lokasi yang sama.

Ia juga mengaku mampu mengganggu pikiran pelaku agar mengaku. Namun, beberapa pelaku disebut sudah kabur dari daerah itu.

“Saya sering datang ke rumah mereka, menelusiri,” ujarnya sambil menangis.

Dalam hal ini yakin akan menemukan siapa dalang di balik kematiannya.

“Aku enggak punya masalah sama mereka. Aku dituduh tanpa alasan,” jelasnya. Ia juga minta keluarganya dijaga karena sedang diawasi.

“Aku takut anakku kenapa-kenapa. Cukup aku saja,” pintanya.

Wartawan dan keluarga yang hadir berjanji menjaga keluarga korban. Mereka juga berjanji membantu mengungkap kasus ini dan tak akan menyerah.

Percakapan ditutup dengan permintaan wartawan, agar arwah keluar dari badan demi menjaga kondisi fisik Syakila. Ia pun berkata, “Aku percaya. Kalian bantu saya.”

Kasus ini masih diselidiki Polsek Pagar Merbau. Pihak keluarga berharap polisi segera menangkap pelaku. Mereka ingin keadilan ditegakkan dan pelaku dihukum seberat-beratnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *