Medan, kedannews.com Posisi jabatan Direktur Utama PT Perkebunan Sumatera Utara (PSU) saat ini masih kosong, hingga kini belum ada orang yang tepat menduduki jabatan tersebut.
Oleh karena itu PT. PSU melakukan seleksi dengan mengikuti tes ujian terhadap calon Dirut PT. PSU sebanyak empat kandidat yang antara lain Edi Sahputra, Ahmad Prayudi, Putrama Alkhairi, Hidayat Nasution. di Kantor Dinas Pemprovsu, Kamis (17/2/2022).
Dalam amatan media pada saat kepemimpinan ibu Hj.Eriati memperoleh keuntungan pernah1 triliun pertahun pada 2008 selama dua periode,Namun
setelah itu merugi dan menurun semenjak tak dipimpin ibu Hj.Eriati.
Mulai bangkit dan meningkat lagi semenjak kepemimpinan Gubernur Sumatera Utara Edi Rahmayadi meningkat lagi walau belum signifikan, atas dasar tersebut agar Gubsu Edi Rahmayadi harus mencari orang propesional dan berkwalitas dan tegas menjadi dirut PT PSU .
Karena saat ini potensi industri kelapa sawit sangat luar biasa. Apalagi pemerintah mencanangkan penggunaan bio solar menjadi pengganti BBM solar Fosil.
Jadi tidak ada kata lain PT.PSU memiliki prospek yang luar biasa kedepannya, hal ini bisa dilihat seperti Wilmar Grup, Torganda Grup, dan perusahaan swasta lainnya.
M.S Kaban seorang pemilik perkebunan kelapa sawit meminta kepada Gubernur Edi Rahmayadi harus menempatkan posisi Dirut PT. PSU ialah orang yang memiliki indikasi yang baik dan jujur dan punya interigitas ,memilki basic di industri perkebunan dan kelapa sawit,”Mintanya.
“Dimana kedepannya potensi ini sangat luar biasa meningkatkan PAD Provinsi Sumatera Utara , mensejahterakan masyarakat Sumut,”Jelasnya.
Ditambahkan MS.Kaban pemilik kebun kelapa sawit mengatakan mensupport kepemimpinan Edi Rahmayadi meningkatkan PT PSU dengan mengangkat Dirut yang tepat, yang saat ini kosong,’Ujarnya.
Dalam amatan yang diketahui publik bahwa PT.PSU memiliki lahan perkebunan kelapa sawit yang luas dan pabrik nya,sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
Dalam hal ini harus dijaga sepenuhnya dan dipimpin seorang pemimpin yang memiliki dedikasi dan ahli dalam bidang perkebunan.
Penulis: Abdul Meliala
Editor: Mery Ismail, S.Sos
