Hukum & Kriminal

Misteri Kasus Penganiayaan Muhammad Rezeki Nasution: Pertikaian atau Kesalahpahaman?

7
×

Misteri Kasus Penganiayaan Muhammad Rezeki Nasution: Pertikaian atau Kesalahpahaman?

Sebarkan artikel ini

Medan, kedannews.com – Kasus dugaan penganiayaan yang dialami Muhammad Rezeki Nasution pada 31 Agustus 2024 di Saentis, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, terus menjadi sorotan publik. Kasus ini memanas setelah kedua belah pihak, yakni Rezeki dan keluarga terlapor, saling memberikan klarifikasi yang berlawanan.

Dalam sebuah acara di Grand Mercure Hotel pada Senin (23/09/2024), Rezeki mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Relawan dan Tim Advokasi Pasti Bobby Sumut atas pendampingan hukum yang diberikan secara cuma-cuma.

“Saya dan keluarga sangat berterima kasih kepada Relawan dan Tim Advokasi Hukum Pasti Bobby yang telah mendampingi kami tanpa pamrih,” ungkap Rezeki dengan penuh haru.

Kasus penganiayaan ini bermula ketika Rezeki Nasution diduga dianiaya oleh AN Cs. Laporan yang sempat ditolak oleh Polsek Medan Tembung, akhirnya diterima setelah Tim Advokasi Hukum Pasti Bobby turun tangan dan mendaftarkan laporan tersebut dengan nomor STTLP/B/1394. Tuduhan yang diajukan mencakup pelanggaran Pasal 351 Jo 170 KUHP.

Ketua Tim Advokasi Hukum Pasti Bobby Sumut, Muhammad Sa’i Rangkuti, SH., MH., menegaskan keseriusan pihaknya dalam mengawal kasus ini hingga tuntas.

“Kami siap mengawal kasus ini dan memastikan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal,” ujarnya tegas.

Namun, keluarga terlapor, AN Cs, tidak tinggal diam. Menantu AN Cs, YL, memberikan klarifikasi yang berbeda. Menurut YL, kejadian tersebut dipicu oleh masalah akun media sosial yang mencaci dan melecehkan keluarga mereka. Akun tersebut bahkan mengirimkan foto yang tidak senonoh, yang kemudian memicu emosi suaminya dan akhirnya menyebabkan perkelahian dengan Rezeki.

“Suami saya terlibat perkelahian karena situasi memanas. Tidak ada pengeroyokan atau penganiayaan seperti yang dituduhkan,” ujar YL dalam pesan WhatsApp.

YL menambahkan bahwa keluarga terlapor berharap agar Tim Advokasi Pasti Bobby turut menyelidiki akun media sosial yang menjadi akar masalah ini. “Kami ingin keadilan ditegakkan, terutama terkait akun yang menghina keluarga kami,” tegas YL.

Namun, klaim dari keluarga AN Cs dibantah keras oleh Muhammad Rezeki Nasution. Menurut Rezeki, AN Cs dan keluarganya datang ke rumah tanpa memberikan penjelasan dan langsung menyerang.

“Istri saya yang membuka pintu, dan mereka langsung menarik saya keluar. Mereka menuduh saya memiliki akun FB palsu, tapi sebelum istri saya sempat melihat buktinya, saya sudah dipukul,” tutur Rezeki.

Dia juga menegaskan bahwa kejadian ini disaksikan oleh istri dan anaknya, yang turut trauma akibat insiden tersebut. “Mereka melihat saya dipukul dan diinjak-injak oleh beberapa orang, termasuk AN Cs, istrinya YY, dan anak mereka GL,” tambahnya.

Lebih lanjut, Rezeki menjelaskan bahwa setelah pengeroyokan tersebut, AN Cs sempat kembali ke rumahnya untuk melanjutkan aksi kekerasan, namun berhasil dicegah oleh kakak iparnya.

“Saya bersama istri saya, dan kami tidak menambah atau mengurangi cerita. Memang itulah yang terjadi,” tegas Rezeki.

Kasus ini kini masih dalam proses hukum, dengan kedua belah pihak saling mempertahankan versi cerita mereka masing-masing. Apakah ini benar-benar kasus penganiayaan atau hanya sebuah kesalahpahaman yang berujung pada kekerasan? Proses peradilan yang sedang berlangsung diharapkan bisa memberikan keadilan bagi semua pihak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *