Politik & Pemerintahan

Protes Gang Melati Dijadikan Akses Jalan Apartemen, Puluhan Warga Medan Selayang Minta Tolong ke Wali Kota Bobby 

8
×

Protes Gang Melati Dijadikan Akses Jalan Apartemen, Puluhan Warga Medan Selayang Minta Tolong ke Wali Kota Bobby 

Sebarkan artikel ini

Medan, kedannews.comPuluhan warga Lingkungan IX Kelurahan Tanjung Rejo Medan Selayang menggeruduk sebuah apartemen yang berada di kawasan Jalan Dr Mansyur Medan, Rabu (14/12). Warga yang didominasi kaum emak-emak itu meminta pihak pengelola apartemen untuk membuka akses jalan Gang Melati yang sudah sejak dahulu menjadi fasilitas umum untuk dikembalikan fungsinya seperti semula.

Warga merasa heran mengapa pihak developer dengan seenaknya menutup akses jalan gang dimaksud dan bahkan difungsikan menjadi lahan parkir maupun akses keluar masuk gedung apartemen.

Warga yang sejak Pukul 09.30 WIB berkumpul di lokasi sempat marah-marah karena dicuekin oleh pekerja atau staf apartemen. Padahal sebelumnya dalam pertemuan yang difasilitasi Lurah Tanjung Rejo, Jumat (9/12) di aula kelurahan antara warga dengan perwakilan apartemen. Dalam pertemuan yang disaksikan Lurah Medan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Selayang Ridho Ikhwa SSTP dan Kepala Lingkungan IX  Budiman Sihombing, disepakati pihak developer akan membongkar akses jalan Gang yang telah mereka tutup dan ditimbun.

Mendapat informasi adanya puluhan warga yang mendatangi apartemen di kawasan Jalan Dr Mansyur, Lurah beserta aparat kelurahan Tanjung Rejo didampingi Kepling IX dan petugas Babinsa serta Bhabinkamtibmas turun ke lokasi.

Mengetahui kedatangan aparat terkait, pihak apartemen kemudian membuka akses jalan umum itu dan seketika warga beserta aparat kelurahan memasuki area jalan gang yang sudah dijadikan akses jalan maupun lokasi parkir bagi penghuni dan tamu apartemen.

Perwakilan warga, Mega dan Indra Manurung dalam kesempatan itu berorasi meminta Wali Kota Medan mau turun ke lokasi untuk melihat langsung bagaimana akses jalan umum bisa dikuasai pihak pengembang.

“Tolong Pak Bobby datanglah ke sini. Lihatlah penderitaan kami rakyat miskin ini yang tak berdaya. Selain jalan gang diambil alih, kami juga menderita karena setelah apartemen ini dibangun dan mereka membeton anak sungai di belakang, rumah kami jadi langganan banjir. Bisa berhari-hari rumah kami dilanda banjir nggak bisa surut karena sungai ditembok,” tegas Mega.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *