Medan, kedannews.co.id – Suasana haru dan bahagia menyelimuti acara pelepasan peserta didik PAUD Insani Medan Denai, Kamis pagi (19/06/2025), yang berlangsung meriah di Jalan Jermal XV No. 10, Kelurahan Denai, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan. Acara ini menjadi momen spesial bagi anak-anak Tahun Ajaran 2024-2025 yang siap melangkah ke jenjang pendidikan selanjutnya.
Kegiatan pelepasan tahun ini bukan sekadar seremoni biasa. Sejak pagi, anak-anak dengan pakaian rapi dan wajah penuh semangat sudah memadati area sekolah. Acara dibuka oleh dua guru PAUD, Umi asria, S.Pd dan Umi Siti Nurhajizah, S.Pd yang membawakan suasana ceria namun penuh keharuan, disaksikan oleh puluhan orang tua dan wali murid.

Setelah pembukaan, dua anak PAUD Insani tampil membacakan ayat suci Al-Qur’an beserta terjemahannya dengan fasih dan percaya diri. Momen ini menjadi bukti keberhasilan lembaga dalam menanamkan pendidikan agama sejak dini. “Ini adalah bagian dari capaian pendidikan kami, agar anak-anak tak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak,” ujar Kepala Sekolah PAUD Insani, Ramadhani, Amd, dalam sambutannya.
Ramadhani mengucapkan terima kasih kepada seluruh orang tua yang telah mempercayakan pendidikan anak-anaknya di PAUD Insani. Ia juga mengabarkan bahwa PAUD Insani akan segera pindah ke lokasi baru di daerah Jermal 6 Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota Medan.
“Alhamdulillah PAUD Insani sudah terdaftar di Dinas Pendidikan dan masuk dalam Dapodik. Kami sudah tiga tahun di lokasi ini, dan insya Allah akan pindah ke Jermal 6 yang halamannya lebih luas. Kami persilakan jika orang tua ingin mendaftarkan kembali anak-anaknya,” ungkap Ramadhani.
Ia juga menyampaikan harapan agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang sukses dan berakhlak mulia. “Tolong bantu kami untuk terus menjaga karakter anak-anak, sholatnya, baca Qur’annya, dan doakan agar PAUD Insani panjang umur dan terus bisa memberikan pendidikan terbaik,” tambahnya.
Setelah itu, anak-anak kembali tampil membacakan surat-surat pendek dari Al-Qur’an. Aksi ini menunjukkan bahwa setiap anak dididik agar hafal surat-surat pendek sebagai bagian dari kurikulum pendidikan dini di PAUD Insani.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh perwakilan guru PAUD Insani, Umi Maharrani. Dalam pidatonya, ia berharap PAUD Insani selalu menjadi lembaga pendidikan yang dirindukan masyarakat Medan Denai. Ia mengajak para orang tua untuk terus melanjutkan nilai-nilai baik yang telah diajarkan di sekolah.
“Jangan sampai setelah keluar dari PAUD, anak-anak melupakan Al-Qur’an. Harus tetap dibiasakan. Dan sholat, tiang agama, harus dijaga. Tidak hanya anak-anak, tapi juga orang tuanya,” tutur Umi penuh semangat.
Di akhir sambutannya, Umi menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh orang tua jika selama proses pendidikan terdapat kata atau tindakan yang kurang berkenan. “Semoga anak-anak tetap semangat belajar dan menjaga ibadah, serta karakter baik yang telah ditanamkan di PAUD Insani,” pungkasnya.
Tak kalah menyentuh, dua anak PAUD tampil membacakan puisi. Salah satu anak mengalami sakit di kaki sehingga pembacaan puisinya dibantu guru. Meski demikian, penampilan mereka tetap berjalan lancar dan mengundang tepuk tangan meriah.
Selanjutnya, anak-anak PAUD Insani mempersembahkan senam sehat bersama. Ini menjadi simbol bahwa pendidikan di PAUD Insani tak hanya fokus pada akademik dan agama, tetapi juga menanamkan gaya hidup sehat sejak dini.
Dalam suasana penuh kehangatan dan rasa syukur, Aris Harianto, SE., MM, mewakili para orang tua dan wali murid, menyampaikan sambutan yang menggugah perasaan. Di hadapan kepala sekolah, dewan guru, serta para wali murid dan anak-anak didik, Aris menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas dedikasi para guru PAUD Insani selama ini.
“Hari ini bukanlah hari biasa. Ini adalah hari yang penuh makna, hari yang menyimpan berjuta rasa. Ada rasa bahagia, ada haru, dan tak sedikit rasa sedih yang tak terbendung,” ucap Aris dalam sambutannya.
Ia mengenang kembali momen awal saat para orang tua mengantar anak-anak mereka ke sekolah ini. Dari tangis malu anak-anak yang pertama kali masuk kelas, kini mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih berani dan mandiri.
Terima Kasih untuk Para Guru
Aris pun mengapresiasi sepenuh hati jasa para pendidik. Menurutnya, para guru tidak hanya mengajarkan huruf dan angka, tetapi juga menyemai nilai-nilai kebaikan dan membentuk karakter dengan cinta dan kesabaran.
“Kami tahu, anak-anak kami bukanlah pribadi yang mudah. Tapi dengan penuh cinta dan ketulusan, para guru telah merangkul semuanya tanpa lelah. Terima kasih, Bu Guru… Pak Guru… jasamu sungguh tak tergantikan,” ujar Aris penuh haru.
Perpisahan Bukanlah Akhir
Dalam sambutannya, Aris menegaskan bahwa momen perpisahan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan baru bagi anak-anak. Ia pun membacakan pantun penutup sebagai ungkapan rasa terima kasih dan doa untuk anak-anak yang akan melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi:
“Bunga mawar harum mewangi, Tumbuh indah di tepi kali.
Terima kasih kami ucapkan setulus hati, Semoga kebaikan Bu Guru dibalas Ilahi.”
“Terbang tinggi burung jalak, Hinggap di ranting sambil bernyanyi.
Selamat jalan anak-anak tercinta, selamat melangkah, Doa kami menyertai setiap mimpi.”
Doa Penutup yang Menyentuh Hati
Setelah menyampaikan sambutan, Aris Harianto juga memimpin doa penutup acara dengan khidmat dan penuh kekhusyukan. Doa yang dilantunkan dalam Bahasa Arab dan terjemahannya itu menjadi penutup yang indah, menyentuh hati para hadirin.
Dalam doanya, Aris memohon agar anak-anak didik menjadi pribadi yang sholeh dan sholehah, cerdas, dan berakhlak mulia. Ia juga memanjatkan harapan agar para guru diberikan pahala dan keberkahan atas jasa mereka mendidik anak-anak dengan penuh cinta.
“Ya Allah, bimbinglah langkah anak-anak kami menuju masa depan yang gemilang. Lindungi mereka dari segala keburukan, dan teguhkan hati mereka di atas kebaikan serta ketakwaan kepada-Mu,” ujar Aris dalam salah satu penggalan doanya.
Salah satu penampilan paling emosional datang dari anak-anak PAUD yang membawakan lagu berjudul “Kaulah Ibuku”. Lagu tersebut dinyanyikan sambil berhadapan langsung dengan para ibu yang turut mendampingi mereka di atas panggung. Lirik yang menyentuh hati membuat banyak orang tua tak kuasa menahan air mata.
“Kaulah ibuku, cinta kasihku… Kau bagai matahari yang selalu bersinar, sinari hidupku dengan kehangatanmu…” terdengar lantang dari suara polos anak-anak.
Menurut panitia, penampilan ini adalah bagian dari pendidikan karakter di PAUD Insani, yang mengajarkan kepada anak bahwa kasih ibu tak terbalaskan dan tak terukur. Lagu ini menjadi simbol penghargaan tertinggi bagi sosok ibu yang selama ini menjadi cahaya kehidupan anak-anak.
Tarian Tor Tor, Suasana Semakin Meriah
Acara berlanjut dengan penampilan tarian tradisional Tor Tor khas Batak. Anak-anak PAUD menari dengan penuh semangat, mempersembahkan kekayaan budaya Nusantara di hadapan orang tua dan wali murid.
Menariknya, tanpa dikomando, banyak orang tua langsung maju ke depan dan menyawer anak-anak yang sedang menari. Spontanitas ini menambah suasana haru dan gembira. Tarian Tor Tor tak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi bentuk nyata dari visi PAUD Insani dalam menanamkan cinta budaya sejak dini.
“Anak-anak perlu dikenalkan dengan budaya Nusantara sejak usia dini agar tumbuh rasa cinta tanah air yang kuat,” ujar salah satu guru PAUD Insani.
Pemberian Trofi dan Piagam Prestasi
Setelah penampilan seni, PAUD Insani memberikan trofi dan piagam penghargaan kepada anak-anak yang menunjukkan bakat dan prestasi selama bersekolah. Tidak hanya beberapa, semua anak mendapat penghargaan sebagai bentuk pengakuan bahwa setiap anak memiliki bakat dan keunikan tersendiri.
Wajah-wajah ceria anak-anak terpancar saat menerima trofi dari para guru. Momen ini langsung diabadikan oleh para orang tua dalam bentuk foto dan video, bahkan sejak awal hingga akhir acara.
Ucapan Maaf dan Penutup
Menjelang akhir acara, perwakilan guru PAUD Insani menyampaikan ucapan terima kasih dan permohonan maaf kepada para orang tua dan wali murid atas segala kekurangan selama mendidik anak-anak.
“Kami mohon maaf jika selama ini ada kesalahan, dan kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan Bapak dan Ibu yang telah menitipkan anak-anak kepada kami,” ujar salah seorang guru dengan suara bergetar.
Acara pelepasan pun ditutup dengan suasana hangat dan penuh kenangan. Para orang tua pulang dengan hati yang bangga, sementara anak-anak membawa sejuta kenangan dari PAUD Insani — tempat mereka bertumbuh, belajar, dan mengenal cinta pertama dari para guru dan keluarga. Acara menjadi bukti bahwa PAUD Insani tak hanya sekadar tempat belajar, tetapi juga rumah kedua bagi anak-anak membentuk karakter dan masa depan.