MEDAN, kedannews.co.id — Mengingat Indonesia berada di kawasan Ring of Fire yang rawan gempa bumi, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas menegaskan pentingnya edukasi kebencanaan diberikan sejak usia dini. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Sekolah Lapang Gempa Bumi (SLG) 2025 di Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, Jalan Ngumban Surbakti, Kecamatan Medan Selayang, Jumat (21/11/2025).
Rico mengatakan bahwa pengetahuan dasar menghadapi gempa harus menjadi bagian dari pembelajaran di sekolah dasar. Ia mencontohkan negara Jepang yang terbukti berhasil membangun budaya kesiapsiagaan mulai dari anak usia dini.
“Pemahaman menghadapi gempa bumi harus diajarkan kepada anak-anak mulai dari tingkat SD. Di Jepang, ini sudah menjadi pembiasaan,” ujar Rico Waas.
Pemko Medan Siapkan Edaran Tanggap Bencana untuk Masyarakat
Untuk memperkuat kesiapsiagaan publik, Rico Waas menyampaikan bahwa Pemko Medan akan menyiapkan kajian khusus dan menerbitkan informasi resmi terkait langkah-langkah tanggap bencana.
“Nanti kita buat edaran atau informasi kepada masyarakat mengenai tanggap bencana ini. Jadi semua memiliki kesiapsiagaan bilamana terjadi gempa saat berada di dalam gedung ataupun rumah,” jelasnya.
Ia menegaskan pentingnya edukasi masif karena kesalahan dalam merespons gempa dapat meningkatkan risiko cedera dan kerugian.
BMKG RI: Informasi Kebencanaan Harus Sampai ke Masyarakat
Kepala BMKG RI, Teuku Faisal Fathani, yang membuka kegiatan SLG 2025, menjelaskan bahwa BMKG telah memiliki berbagai alat pemantau meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Data tersebut digunakan untuk memberikan informasi serta peringatan dini yang dapat dimanfaatkan berbagai sektor, termasuk pertanian, transportasi, dan kebencanaan.
“Informasi yang kita dapatkan selalu kita sebarkan ke publik. Kami berharap informasinya benar-benar sampai ke masyarakat,” kata Faisal.
Faisal berharap pelaksanaan SLG 2025 dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat sekaligus meminimalkan risiko ketika gempa terjadi.
“Yang terpenting adalah langkah antisipasi dan menyiapkan diri agar risiko dapat diminimalkan,” harapnya.












