Ekonomi & BisnisPolitik & Pemerintahan

Bupati Dairi Hadiri Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan di Medan 

8
×

Bupati Dairi Hadiri Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan di Medan 

Sebarkan artikel ini
Bupati Dairi Eddy Berutu bersama Bupati dan walikota se-Sumatera Utara saat menghadiri Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Tahun 2023 di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumatera Utara, Rabu (31/5/2023).

Dairi, Kedannews.comBupati Dairi Eddy Berutu bersama bupati dan walikota se-Sumatera Utara menghadiri pertemuan High Level Event (HLE) Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Tahun 2023 di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumatera Utara, Rabu (31/5/2023). 

Acara dirangkai dengan pelepasan secara simbolis hasil komoditi pertanian dari beberapa daerah, termasuk Dairi, oleh Gubsu Edy Rahmayadi.

Pertemuan yang ditujukan untuk memperkuat sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah sekaligus menindaklanjuti arahan presiden dalam Rakornas Pengendalian Inflasi tahun 2022 secara khusus pengendalian inflasi kelompok pangan.

Dalam pertemuan bertemakan Sinergi dan Inovasi untuk ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas, nilai tambah dan Kerjasama Antar Daerah (KAD) terintegrasi, membawa Sumut menjadi semakin Bermartabat ini, Bupati Eddy Berutu menyampaikan pertemuan kali ini membuktikan bahwa apa yang sudah dilakukan oleh Pemkab Dairi dalam mengatasi inflasi dengan menjadi produsen hasil komoditi bukanlah isapan jempol semata.

Kehadiran Dairi dalam event ini, kata Bupati, juga membuktikan bahwa apa yang disampaikan Gubernur Sumatera Utara yang surplus di 4 komoditi seperti beras, cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah tidak terbantahkan lagi.

“Sebagaimana kita sudah MoU dengan Pemko Medan, hari ini secara simbolis kita sudah lepas lebih kurang 2,5 ton hasil panen perdana komoditi cabai dari desa Parbuluan V,” ujarnya.

Lebih jauh Bupati menjelaskan harapannya, selain cabai, Kabupaten Dairi juga dapat menjadi produsen komoditi kentang dan bawang merah dan menjadi penyuplai untuk kota-kota di sekitarnya.

“Di Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) dengan lahan 200 ha kita sudah panen perdana cabai, dan sudah dilepas hari ini oleh Pak Gubernur. Harapan saya dari panen perdana ini kita bisa belajar apa yang menjadi kelemahan agar hasil di musim tanam berikutnya bisa optimal, sekaligus mempersiapkan panen untuk komoditi lain agar kita juga bisa jadi produsen, baik untuk daerah lain ataupun perusahaan sebagai off taker,” ujarnya mengakhiri.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *