Medan, kedannews.com — Dalam momentum peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni 2025, Ketua Tim Advokasi Hukum PASTI Bobby Sumut, Dr. Muhammad Sa’i Rangkuti, S.H., M.H., menyampaikan seruan penting agar Pancasila dijadikan kompas moral dan konstitusional dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga kompas moral dan konstitusional bagi seluruh elemen bangsa. Dalam setiap advokasi dan perjuangan hukum, nilai-nilai Pancasila harus hidup, membumi, dan menjadi ruh dari setiap keputusan,” ujar Dr. Sa’i Rangkuti pada Sabtu pagi (1/6/2025).
Dikenal vokal dalam membela hak-hak rakyat, Dr. Sa’i menegaskan bahwa Pancasila adalah warisan agung pendiri bangsa yang tidak boleh ternodai oleh praktik penyimpangan, baik dalam tata kelola pemerintahan maupun dalam sistem hukum nasional.
“Keadilan sosial, kemanusiaan, dan kedaulatan rakyat bukan sekadar sila-sila dalam teks. Mereka harus menjadi realitas dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa Tim Advokasi Hukum PASTI Bobby Sumut berkomitmen penuh menjadikan Pancasila sebagai fondasi utama dalam membela rakyat, terutama yang lemah dan terpinggirkan.
Dalam suasana reflektif peringatan Hari Lahir Pancasila, Dr. Sa’i juga menyerukan agar seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, tidak melupakan akar ideologis bangsa.
“Di tengah dinamika politik dan sosial yang makin kompleks, hanya dengan kembali pada nilai-nilai Pancasila kita bisa menjaga Indonesia tetap utuh, adil, dan bermartabat. Hari ini kita tidak sekadar memperingati, tetapi meneguhkan komitmen,” ungkapnya dengan penuh keyakinan.
Sebagai bagian dari Relawan Advokasi Hukum Pemenangan Prabowo-Gibran, ia menilai bahwa pemerintahan ke depan harus menjadikan Pancasila sebagai panglima dalam setiap kebijakan publik.
“Kemenangan Prabowo-Gibran bukan hanya kemenangan elektoral, tapi momentum strategis untuk mengembalikan arah pembangunan kepada nilai-nilai Pancasila yang otentik,” jelas Dr. Sa’i.
Ia menegaskan bahwa tim relawan hukum yang ia pimpin di Sumatera Utara siap menjadi garda terdepan dalam mengawal implementasi nilai-nilai Pancasila, terutama dalam aspek keadilan hukum, perlindungan terhadap rakyat kecil, dan penguatan demokrasi substansial.
“Kita bukan hanya relawan dalam arti teknis, tapi penjaga moral konstitusional yang siap bekerja nyata demi Indonesia Maju,” pungkasnya.
Dalam konteks reformasi hukum nasional, Dr. Sa’i menyoroti pentingnya sistem hukum yang berpihak pada keadilan substantif, bukan sekadar prosedural.
“Kita harus memastikan bahwa hukum hadir untuk melindungi yang lemah, bukan menjadi alat kekuasaan semata,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa Pancasila harus menjadi jiwa dalam membangun budaya hukum di masyarakat, dimulai dari pendidikan hukum dan literasi konstitusi agar rakyat semakin sadar akan hak dan kewajiban konstitusionalnya.
“Negara kuat lahir dari rakyat yang sadar hukum, bukan sekadar karena aparat yang tegas,” tambahnya.
Dr. Sa’i turut menyoroti tantangan global seperti disinformasi digital, polarisasi politik, dan radikalisme, yang menurutnya hanya bisa dihadapi melalui penguatan nilai-nilai Pancasila dalam ruang publik.
“Kita harus menjadikan Pancasila sebagai filter terhadap arus globalisasi yang kadang merusak jati diri bangsa. Nasionalisme yang cerdas dan terbuka adalah kunci,” ucapnya penuh semangat.
Menutup pernyataannya, Dr. Sa’i Rangkuti mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya pegiat hukum dan relawan perubahan, untuk tetap menjaga api semangat Pancasila tetap menyala dalam tindakan nyata.
“Mari kita rawat Pancasila tidak hanya dalam seremoni, tapi dalam kerja-kerja membela rakyat, dan dalam cita-cita besar mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan bermartabat,” tutupnya dengan tegas.