Bedah naskah tersebut diberi tajuk “Dengan Spirit Sociopreneur Menuju Industri Film Nasional”.
Selain menggelar diskusi dan menggali perspektif dari para kontributor mengenai film dan industri film lokal, acara itu juga diramaikan dengan pementasan Teater Rumah Mata.
“Pementasan teater ini, sekaligus menjadi suplemen tambahan bagi kami menuju masa produksi. Diharapkan dari pementasan “Bah Tuah” karya maestro panggung Sumatera Utara, Agus Susilo, nantinya akan lahir perspektif baru. Sehingga naskah dan kontribusi pendapat dari para kontributor bisa semakin tajam, sesuai dengan judul diskusi kita,” kata Benson.
Selain pementasan teater, acara juga akan diisi oleh sejumlah artis Karo, diantaranya Jhon Pradep Tarigan dan Averiana Barus.
“Kita juga mengeksplorasi lebih dalam potensi wisata Karo Volcano Park dan Kaldera Toba yang disampaikan pakar gunung berapi dan ahli cagar budaya Jonathan Tarigan. Sehingga tujuan dan pesan dari film layar lebar Perik Sidua-dua ini semakin jelas dan gamblang,” sambungnya.
Bedah dan diskusi naskah “Perik Sidua-dua” ini diramaikan dengan hiburan yang dibawakan artis Jhon Pradep Tarigan dan Ageriana Barus.
Penulis: Aris
Editor: Cut Riri