MEDAN, kedannews.co.id – Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Gunawan Syahputra kembali bersiap menyambut tradisi panjat pinang yang meriah di Kota Medan. Sejak awal Agustus, ratusan batang pinang telah ditata rapi di Jalan Denai, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai tepatnya di bawah Flyover Jalan Tol Denai. Namun hingga Rabu pagi, 6 Agustus 2025, belum satu pun pembeli datang untuk mengambil batang pinang tersebut.
“Batang-batang ini sudah siap pakai, tinggal dijemput saja,” ujar Gunawan saat ditemui di lokasi dagangannya, Rabu pagi (6/8/2025).
Batang pinang itu didatangkan langsung dari Kabupaten Simalungun beberapa minggu sebelumnya. Setelah tiba di Medan, Gunawan mempekerjakan sejumlah pekerja borongan untuk mengupas kulit batang pinang dan menghaluskannya menggunakan kertas pasir agar licin dan layak untuk digunakan dalam lomba panjat pucang.
“Setiap batang kami lengkapi dengan lingkaran besi dari bekas roda sepeda di bagian atasnya, agar hadiah bisa digantung dengan aman,” jelasnya.
Harga Mulai Rp500 Ribu, Hadiah Menarik Disiapkan
Gunawan menyebutkan, harga batang pinang bervariasi antara Rp500.000 hingga Rp600.000 per batang. “Harganya tergantung ukuran. Semua dijemput langsung ke lokasi, kami juga menyediakan layanan antar, biaya antar tergantung lokasi,” kata dia.
Ia mengakui, hingga 6 Agustus belum ada peningkatan signifikan dalam penjualan. Menurutnya, pembeli biasanya mulai berdatangan setelah tanggal 10 Agustus. “Kalau tahun-tahun sebelumnya, kami bisa menjual sekitar 100 batang untuk area Medan dan sekitarnya,” ungkapnya.
Untuk menarik minat masyarakat, Gunawan meluncurkan program promosi menarik berupa gebyar hadiah. Dalam program tersebut, 20 pembeli pertama akan mendapatkan bendera merah putih dan kupon undian Lucky Draw dengan hadiah seperti kipas angin, dispenser, dan tambahan dua kipas angin.
“Tahun ini kita buat gebyar hadiah untuk menarik peminat. Tiga orang akan beruntung memenangkan hadiah dari kupon undian,” jelas Gunawan.
Meskipun kondisi pasar belum ramai, ia tetap optimistis permintaan akan meningkat jelang HUT RI. “Biasanya orang Medan itu mepet-mepet, tapi semangatnya tinggi kalau soal perayaan 17 Agustus,” tutupnya sambil tersenyum.
