Medan, kedannews.co.id – Sosialisasi Gerakan Kebajikan Pancasila digelar sukses, dipenuhi semangat nasionalisme dan antusiasme ratusan peserta lintas profesi.
Sosialisasi “Penguatan Relawan Gerakan Kebajikan Pancasila” berlangsung meriah di Cafe De`Nasti, Jalan Usman Siddik, Bandar Khalipah, Deli Serdang, Jumat (4/7/2025), dihadiri langsung oleh Anggota DPR RI Komisi XIII Kombes Pol (Purn) Dr. Maruli Siahaan, SH., MH bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI.
Sekitar 300 peserta dari berbagai latar belakang – mulai dari purnawirawan Polri, relawan, hingga masyarakat umum – antusias mengikuti acara yang menghadirkan narasumber ternama seperti Direktur Advokasi BPIP Fuad Himawan, SH., MH dan Guru Besar Manajemen Prof. Dr. Marihot Manullang, MM, dengan moderator Ira Rizka Aisyah Lubis, S.Sos., M.Si.
Dalam pemaparannya, Dr. Maruli Siahaan menegaskan pentingnya membumikan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat. Ia mengingatkan bahwa ideologi negara bukan sekadar semboyan, tetapi roh dari seluruh aktivitas kenegaraan, mulai dari pendidikan, hukum, hingga pembentukan moral generasi bangsa.
“Kalau saya meninggal, bukan harta yang saya wariskan, tapi Pancasila,” ujar Maruli menirukan pernyataan Presiden Soekarno, sebagai pengingat bahwa nilai luhur bangsa harus dijaga dari generasi ke generasi.
Ia juga mengkritik kondisi aktual Sumatera Utara yang menghadapi persoalan serius seperti kriminalitas, narkoba, dan pengangguran. Menurutnya, semua itu harus dilawan dengan memperkuat nilai Ketuhanan, gotong royong, dan keadilan sosial sebagaimana terkandung dalam Pancasila.
“Sumut jadi provinsi terbesar ketiga di Indonesia. Tapi kita masih miris melihat pagar makam pahlawan hilang, begal di mana-mana, dan 80% napi terjerat narkoba. Ini semua karena nilai Pancasila belum kita tanamkan kuat,” ujarnya dengan nada prihatin.
Ia menekankan bahwa tugas DPR bukan hanya legislasi dan anggaran, tetapi juga menjadi penyambung suara rakyat. Maka, turun langsung ke masyarakat dan membina ideologi Pancasila harus menjadi prioritas bersama.
Direktur Advokasi BPIP, Fuad Himawan, menyatakan bahwa gerakan kebajikan Pancasila bukan sekadar simbolisme. “Relawan harus jadi garda terdepan untuk menjaga harmoni dan keadilan dalam kehidupan berbangsa,” tegasnya.
Senada, Prof. Marihot Manullang memaparkan pentingnya kepemimpinan transformatif berbasis Pancasila. Menurutnya, pemimpin masa depan harus mampu menerjemahkan sila demi sila ke dalam kebijakan nyata demi menjaga keadilan, keberagaman, dan persatuan bangsa.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif dan foto bersama, mencerminkan kuatnya semangat nasionalisme peserta. Para peserta berharap kegiatan serupa rutin digelar demi membumikan Pancasila sebagai ideologi hidup, bukan hanya hafalan kosong.