Medan, Kedannews.co.id — Pemilihan Ketua DPD PDIP Sumut dinilai krusial dan harus diisi sosok loyal, militan, serta dekat dengan wong cilik.
Pengamat sosial politik Sumut, Wara Sinuhaji, menyampaikan hal itu saat diwawancarai di Medan, Kamis (17/7/2025), menanggapi dinamika internal PDIP jelang Kongres 2025. Ia menegaskan posisi PDIP Sumut strategis untuk mempertahankan kemenangan pada Pemilu 2029.
Sejak era Partai Nasional Indonesia (PNI) hingga menjadi PDIP, Sumut dikenal sebagai basis kaum nasionalis dan rakyat kecil. Wara menyebut PDIP tetap kuat di Sumut karena kharisma Megawati Soekarnoputri. “Megawati simbol keteguhan sikap politik,” katanya.
Wara yakin Megawati kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PDIP periode 2025–2030. Ia menilai PDIP adalah partai besar yang sulit ditaklukkan lawan karena basis ideologinya kuat.
Terkait kepemimpinan DPD PDIP Sumut, Wara menilai dibutuhkan figur sejalan dengan prinsip Megawati. “Harus punya loyalitas, militansi, dan dekat dengan kader serta wong cilik,” tegasnya.
Menurutnya, semangat kerakyatan tidak boleh hanya jadi slogan. “Itu harus menjadi pengabdian nyata, yang dirasakan rakyat,” ujarnya kepada wartawan.
Beberapa nama disebut berpotensi jadi Ketua DPD, seperti Rapidin Simbolon, Paul Baja Siahaan, Trimedya Panjaitan, Mangapul Purba, dan Nikson Nababan. Namun, Wara menilai kans Nikson cukup besar.
Nikson Nababan dinilai sukses memimpin Taput dua periode sebagai bupati. Ia dikenal inovatif dan pro rakyat kecil. Wara mengatakan, “DPP pasti melihat potensi itu, apalagi dia enterpreneur dan kader loyal.”
Kini Nikson tidak menjabat lagi, sehingga diprediksi fokus mengabdi ke partai. Wara menyebut DPP punya kewenangan penuh menetapkan ketua DPD, sesuai mekanisme musda yang berlaku di PDIP.
Ia optimistis di bawah Megawati, proses penunjukan ketua berjalan kondusif dan demokratis. Ia berharap, pemimpin terpilih benar-benar melayani rakyat bawah dan menjaga soliditas internal PDIP Sumut.