Selama ini, kata Elmin, hasil panen kopi yang mereka peroleh kurang memuaskan. Setelah diberikan pelatihan, ternyata banyak hal yang harus diperbaiki dari pola-pola yang selama ini diterapkan petani.
“Jadi tadi dijelaskan kalau setelah pohon dipangkas, memang buah semakin banyak. Jadi kami selama ini merasa, kalau kopinya tinggi, semakin banyak buahnya. Makanya kami merasa sayang kalau pohonnya dipangkas. Ternyata kami salah, seharusnya pohonnya setinggi dengan kita, dan dari bawah sejajar dengan mata kita saat jongkok,” ujar Elmin.
Lebih lanjut, wanita berusia 60 tahun tersebut menyampaikan harapannya agar pelatihan dapat berlangsung dan mensejahterakan petani di Dairi.
Pertemuan ketiga pelatihan kopi tersebut turut dihadiri Lurah Sidiangkat Mawardy Sastrawan Tumangger.