Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Politik & Pemerintahan

Petugas KPPS Larang Wartawan Meliput di TPS 12 Pulo Brayan Medan Timur

7
×

Petugas KPPS Larang Wartawan Meliput di TPS 12 Pulo Brayan Medan Timur

Sebarkan artikel ini
Petugas KPPS di TPS 12 Jalan Jemadi, Kelurahan Pulo Brayan Darat 1, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan menutupi kamera wartawan, Rabu (14/02/24) malam. (kedannews.com/ist)

Medan, kedannews.comAksi arogan petugas KPPS di TPS 12 Jalan Jemadi, Kelurahan Pulo Brayan Darat 1, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan yang melarang para jurnalis untuk meliput dan mengetahui hasil pemilihan sangat disesalkan karena bertentangan dengan Undang Undang Pers No.40 Tahun 199 pada Bab II pasal 3, 4 dan 5.

Ini berawal, ketika kedua wartawan online yang bermaksud meliput, pada Rabu (14/02/24) malam, dihalangi oleh petugas dengan memakai kartu tanda pengenal KPPS. 

Example 300x600

Bukan sambutan yang baik, justru kedua petugas langsung menghardik kedua wartawan online tersebut.

“Mana surat tugas kalian, baru kami layani,” ucap petugas KPPS wanita berambut pendek kepada kedua wartawan online. 

Padahal kedua wartawan ini, awalnya menyapa petugas KPPS dengan lembut dan ramah.

“Siapa yang unggul di TPS ini,” tanya wartawan kepada petugas KPPS pria.

“Coba lah tanya kepada kakak itu?,” jawabnya.

Langsung petugas KPPS yang wanita meninggikan nada suaranya.

“Mana surat tugas, mana surat tugas kalian, kalau memang wartawan, itu aturannya,” ucapnya.

Kedua jurnalis online ini pun langsung menegaskan hak-hak wartawan untuk meliput. 

“Apa hak kak menanyakan surat tugas kami?, kami kesini untuk mencari informasi,” jawab kedua wartawan.

Petugas KPPS langsung memanggil petugas kepolisian yang ada dilokasi untuk mengamankan kedua wartawan online tersebut.

“pak, pak polisi, kemari, tolong amankan kedua orang ini dikarenakan keduanya tidak bersedia surat tugas,” pintanya kepada Polisi yang berjaga di TPS. 

Polisi menenangkan situasi yang sempat memanas antara petugas KPPS dengan kedua wartawan online tersebut, sehingga suasana pun langsung mencair kembali. 

Namun bagi awak media, sikap arogan dan adanya dugaan tidak senang atas kehadiran wartawan ke tempat itu dengan membuat syarat sebagai dasar agar mendapat informasi sudah menjatuhkan marwah wartawan yang memang bertugas netral untuk mencari informasi yang akan ditayangkan ke publik sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku.

Meski awak media sudah mengaku sebagai wartawan namun oknum wanita berbadan tinggi memakan kemeja putih tetap ngotot dan terlihat menelepon seseorang dengan logat kesal.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Medan, Mutia Atiqah saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp pribadinya, sangat terkejut adanya insiden tersebut lalu mengatakan tidak ada larangan.

” Tidak ada”, balasnya singkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *