* Disesalkan Menteri ESDM Pura-pura Tak Tahu
Medan, Kedannews.com – Anggota DPRD Sumatera Utara Sugianto Makmur menilai, kedatangan Menteri ESDM melakukan sidak (inspeksi mendadak) di SPBU hanya pencitraan, karena masalah terbesar terkait besarnya subsidi solar yang harus ditanggung pemerintah, akibat porgram B30, tapi Menteri ESDM pura-pura tidak tahu.
“Padahal, jika pemerintah tetap memaksakan program B30 (Bahan bakar berasal dari campuran minyak sawit 30 persen dan minyak solar 70 persen) dengan harga CPO sangat tinggi saat ini, diperkirakan subsidi pemerintah atas biosolar sedikitnya mencapai Rp.8000 per liternya,” ungkap Sugianto Makmur kepada wartawan, Mingu (10/4/2022) di Medan.
“Ketika negara sedang kekurangan uang, langkah yang bijaksana untuk menghemat. Menteri ESDM harus menunjukkan keberpihakan pada rakyat. Menteri tidak boleh memaksakan program B30, hanya supaya pabrik pengolah Biosolar milik para konglomerat tetap berjalan” tandas Sugianto.
Penggunaan solar subsidi yang dibatasi, menurut politisi PDI Perjuangan ini, akan berakibat langsung pada naiknya biaya logistik, bahkan juga sebagian masyarakat pekerja yang memiliki kenderaan bermesin diesel akan kesulitan, karena harga dexlite Rp13.000 per liter. Apalagi disuruh pakai pertaminadex. “Di dunia, Indonesia satu-satunya yang B30, Sedangkan di negara-negara lain seperti Argentina, Brazil, hingga Amerika Serikat masing-masing baru memasuki B10, B12, dan B20,” katanya menambahkan. (CutRiri)