Tak Berkategori

Bubur Sup Masjid Raya Al-Mashun Tradisi Kesultanan Deli jadi Takjil Favorit Warga Medan di Bulan Ramadhan

4
×

Bubur Sup Masjid Raya Al-Mashun Tradisi Kesultanan Deli jadi Takjil Favorit Warga Medan di Bulan Ramadhan

Sebarkan artikel ini
Muhammad Hamdan memasak bubur sup di Masjid Raya Al Mashun, Kamis (14/03/2024). (kedannews.com/ist)

Medan, kedannews.comBubur sup Masjid Raya Al Mashun sudah menjadi tradisi di setiap Bulan Ramadhan dan menjadi incaran warga Medan yang sudah berlangsung sejak tahun 1906.

Bubur Sup Masjid Al Mashun diracik dengan ciri khas rempah-rempah, setiap harinya disajikan untuk dibagikan sebanyak 1.000 porsi kepada warga Medan yang datang. Ada yang membawa mangkuk hingga rantang dan ada juga untuk disantap pada berbuka puasa bersama di Masjid Al Mashun.

“Jadi ini tradisi dari pada Kesultanan Deli, artinya yang terus dijaga, dilestarikan oleh Kesultanan dengan BKM Masjid, jadi berbuka puasa bersama di Masjid Raya ini dari mulai Kesultanan sampai sekarang, nah kalau di zaman Kesultanan di masak itu bubur pedas, nah kalau sekarang kita sudah masaknya Bubur Sup bukan Bubur Pedas lagi, nah sudah terjadi perubahannya disitu, tapi suasana itu tetap untuk berbuka puasa itu tetap kita pertahankan,” ungkap Muhammad Hamdan selaku Petugas Masjid Raya Al Mashun, Kamis (14/03/2024).

“Ya kita masak bubur sup ini, yang mana bahan-bahannya, ada beras lebih kurang 30 kg, daging 10 kg, kentang dan wortel masing-masing 10 kg, dan bumbu masaknya, dan ada santan juga, nah itulah yang kita masak untuk lebih kurang 1.000 porsi setiap hari, jadi kita bagi dua, ada yang masyarakat datang untuk membawa pulang, untuk jamaah Masjid disini untuk berbuka,” ungkap Hamdan.

Hamdan berharap generasi muda untuk dapat melestarikan tradisi Bubur Sup Kesultanan ini,” harap Hamdan.

“Ya kita berharap generasi mudanya kedepan, untuk dapat melestarikannya ya untuk di Masjid ini untuk yang juru masaknya itu regenerasi, dulu saya sebagai ajudan, sekarang saya sebagai ketua nya. Jadi saya juga persiapan untuk generasi berikutnya, supaya kita ajari juga mereka ini, insya Allah terus kita jaga kelestariannya,” ingin Hamdan sembari mengakhiri wawancaranya kepada kedannews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *