Lila, dalam kamar mewahnya yang terasa begitu kosong, menatap langit malam melalui jendela besar. Suara angin yang masuk lewat celah jendela membawa rintihan hatinya yang terdalam.
“Aku ingin bersamamu, Arga. Tapi aku tak tahu bagaimana caranya.”
Hati mereka terpisah oleh dunia, namun terikat oleh benang-benang harapan yang tak terlihat.
Kota Besar dan Jejak Perjuangan
Arga menginjakkan kaki di kota besar dengan mata penuh harap dan langkah yang masih berat. Gedung-gedung tinggi menjulang, jalanan ramai penuh hiruk-pikuk kendaraan, dan udara yang berbeda dengan kampungnya yang tenang. Semua terasa asing dan menakutkan, tapi juga penuh peluang.
Hari pertama, ia mencari pekerjaan apa saja. Dari menjadi kuli bangunan hingga membantu toko kecil, ia lakukan dengan penuh semangat. Tiap malam pulang dengan tubuh lelah, tapi pikirannya terus berputar, merancang masa depan yang lebih baik.