Medan, kedannews.com – Pernyataan Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman yang menyebut 20 tahun ke depan Medan akan dikuasai oleh non pribumi, akhirnya mendapat kecaman keras dari internal partainya, Gerindra.
Ketua DPD Partai Gerindra Sumut, H Gus Irawan Pasaribu menegaskan, bahwa pandangan yang diberikan Aulia Rachman itu dalam kapasitasnya sebagai pemerintah, pejabat wakil wali kota, dan tidak berkaitan dengan Partai Gerindra.
“Tentu kami beda pandangan dengan pemerintah Kota Medan apalagi itu sebatas analisis. Jadi kami tegaskan itu kapasitas beliau sebagai pemerintah dan itu tidak mencerminkan sikap Partai Gerindra,” tegas Gus Irawan khusus, Rabu (12/4/2023) sore.
Gus Irawan yang sedang berada di Jakarta ini dalam sambungan telepon selulernya mengatakan, statemen Aulia Rachman itu hanya sebatas analisis yang masih harus dipertanyakan analisis apa itu metodenya, sebab analisis itu kan bisa dibuktikan secara akademis.
“Barangkali itu mungkin dugaan-dugaan, warning ya, sehingga terlalu prematur lah ya pandangan (Aulia Rachman) itu. Jadi intinya omongannya itu tidak tersangkut paut dengan Gerindra lah,” tegas Gus lagi.
Disinggung lagi soal ucapan Aulia Rachman yang menyebut warga pribumi menengah ke bawah tidak mendapatkan pendidikan yang layak, Gus Irawan justru menyindir pemerintah kota itu sendiri kenapa bisa sampai itu terjadi.
“Makanya kalau (pendidikan) itu masih kurang di Medan seharusnya mereka (pemerintah) kejar lah agar mutu pendidikan itu bagus untuk semua kalangan. Pribumi dan nonpribumi itu sudah lama kita tinggalkan, jangan lagi lah pakai sebutan itu lagi ya,” pungkasnya.