Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Politik & Pemerintahan

Gubsu Edy Rahmayadi Turun ke Lokasi Banjir, Edy : Warga Harus Tabah Menghadapi Cobaan ini

8
×

Gubsu Edy Rahmayadi Turun ke Lokasi Banjir, Edy : Warga Harus Tabah Menghadapi Cobaan ini

Sebarkan artikel ini

Medan, kedannews.com – Tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur sejumlah kawasan di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang menyebabkan debit air di sejumlah sungai di Kota Medan cukup tinggi. Situasi tersebut diperparah lagi dengan jebolnya tanggul sungai Belawan,Tanjung Selamat.

Mendengar informasi warganya tertimpa musibah, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi turun langsung kelokasi perumahan yang terdampak banjir di Tanjung Selamat, Jumat (4/12) pagi.

Example 300x600

Gubsu mengatakan, TNI -Polri bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Propinsi dan Kabupaten ditambah Basarnas telah membantu mengevakuasi warga dari jam 00.00 Wib, sampai sekarang. 

“Petugas nanti akan membantu membersihkan rumah. apabila nanti malam ada hujan yang begitu deras (banjir susulan), bapak – bapak jangan tinggal di rumah. Pindah ke tempat yang aman, kunci pintunya (rumah). Ibu-ibu dan anak-anak biar di sini posko pengungsian. Sudah disiapkan dapur dan makan. air bersih juga akan datang,” pintaa Gubsu.  

Ini semua adalah ujian bagi kita semua, semoga warga tabah menghadapi cobaan ini, “atas nama Gubernur Sumatera Utara menyatakan turut berdukacita atas korban yang meninggal dunia dan yg masih hilang, ” ujarnya. 

adapun tempat penampungan sementara warga korban banjir, kata Gubernur, dua lokasi disiapkan. Yakni Balai Desa Tanjung Selamat dan arhanud Tanjung Selamat. Namun dirinya mengingatkan kepada petugas penanggulangan bencana untuk memperhatikan kapasitas dan kelayakan fasilitas pendukung seperti sanitasi, MCK, hingga pelayanan kesehatan bagi warga di lokasi khusus. 

“Kepada petugas kesehatananti koordinasi dengan Arhanud untuk ditempatkan di sana, layani masyarakat sebaik mungkin, perhatikan juga Mandi Cuci dan kakus (MCK),” ujar Gubsu. 

Gubsu juga menyampaikan rasa prihatin atas bencana yang ada di Sumut, longsor di jalan ke Brastagi, Banjir di Binjai Tebing Tinggi.   

Ada beberapa faktor penyebab banjir dan ini harus secepatnya di tanggulangi, tutur Edy. 

“Pertama, Sungai Belawan, ada rekayasa sungai yang tidak profesional. Saya bersama Balai Wilayah Sungai (BWS),menyaksikan secara pasti. Sungai Belawan ini sifatnya seperti huruf C. Tetapi saya lihat ada sungai yang dimatikan. Kita akan fungsikan kembali,” kata Edy.

Normalisasi sungai harus di lakukan, dan rekayasa arus sungai, agar aliran air lancar guna mencegah banjir. Itu semua harus berkoordinasi dengan BWS Medan, jelas Edy.   

Sementara itu, Kabid Penanganan Darurat, Peralatan dan Logistik BPBD Sumut Mega Hadi Kristianto menyampaikan bahwa hingga kini, jumlah korban ditemukan sudah mencapai 4 orang meninggal dunia di kawasan Tanjung Selamat. Sedangkan di tempat lain, dua orang ditemukan meninggal dunia akibat terseret air.

“Intinya kita masih terus mencari dan mengambil langkah penyelamatan dan evakuasi dulu. Untuk data, kita belum final, masih ada kemungkinan perkembangan. Termasuk untuk yang hilang, kita masih kumpulkan data pastinya,” katanya.  

Data sementara yang berhasil dihimpun BPBD Sumut untuk korban banjir di tiga daerah, yakni Kota Medan dengan jumlah yang dinyatakan hilang sebanyak 6 orang, satu diantaranya masih usia balita, dimana dua orang dewasa ditemukan meninggal dunia. Sedangkan rumah yang terendam sebanyak 2.773 unit, 1.983 KK dan 5.965 jiwa yang tersebar di 7 kecamatan dan 13 kelurahan.

Untuk Kabupaten Deli Serdang, banjir menimpa Desa Tanjung Selamat dengan jumlah 500 rumah yang terendam banjir. Tiga orang dinyatakan meninggal dunia. Selain itu, air juga merendam 400 rumah di Desa Sejarah Baru, Kecamatan Delitua, dengan ketinggian air mencapai 4-6 meter.

Kota Binjai, sebanyak 3.374 KK di 5 Kecamatan 16 Kelurahan yang terdampak banjir tersebut. Tingginya curah hujan mengakibatkan meluapnya Sungai Bingai dan Sei Mencirim, menjadi faktor utama terjadinya banjir besar di Binjai. 

Penulis: Muhammad Syofian Siregar 
Editor: Mery Ismail S.sos