Politik & Pemerintahan

Kejadian Unik di Balik Tragedi Banjir Besar Tebing Tinggi

4
×

Kejadian Unik di Balik Tragedi Banjir Besar Tebing Tinggi

Sebarkan artikel ini

Tebing Tinggi, kedannews.com – Ada – ada saja tingkah laku unik yang dilakukan warga yang di timpa musibah banjir besar yang melanda Kota Tebing Tinggi, pada hari Jumat sampai dengan Sabtu malam (27 – 28/11). Terlihat seorang laki-laki rela mengarungi air banjir sebatas lehernya, demi untuk menyelamatkan satu pot bunga jenis lompong. 

Tidak tahu nama dan lokasi seorang laki-laki yang membawa bunga tersebut, namun aksinya menjadi viral di media sosial Facebook (fb) seperti yang di unggah oleh pemilik akun “Saidin” dengan tulisan “Dalam Keadaan Gawat Bapak ini Masih Sempat Menyelamatkan Bunganya”, Sabtu (28/11/2020). 

Melihat aksi heroik bapak paruh baya ini sontak membuat netizen tertawa dengan berbagai komentar, salah satu komentar unik dari netizen ” Pak istri sudah di selamatkan apa belum ” komen netizen dengan akun, ary Yance dengan menambah emoji ketawa.  

“Masih bisa ya nyelamatin bunga” ujar pemilik akun Nini Gildbran. Salah seorang netizen (Ria Matondang) yang penasaran bertanya kepada pemilik akun “Saidin”, “Orang mana ni om, di Tebing dimananya ni om tinggi kali airnya, “. ” Nggak tau om, poto ini kiriman orang ” jawab Saidin. 

Beberapa awak media berusaha mencari alamat dan nama bapak yang mempertaruhkan nyawa, demi untuk menyelamatkan satu pot bunga jenis lompong, namun belum berhasil. 

“Ini memang unik kami sebagai wartawan ingin mengetahui nama dan alamat bapak ini, untuk buat berita unik aja, karena poto nya viral mengundang tawa, ” ujar Agus, salah seorang wartawan online asal Tebing Tinggi.   

Orang lain pada menyelamatkan anak istri, harta, eeh malah bapak ini dengan nyantai mendorong bunga dalam pot, padahal airnya dalam, “ini letak uniknya, ” ungkap Agus sambil tertawa.

Kondisi terkini banjir di Tebing Tinggi sudah menunjukkan titik aman, air sudah surut, jalan lintas Sumatera sudah lancar di lewati kenderaan. 

Penulis: Aguswan Sinaga
Editor: Mery Ismail S.sos