Yogyakarta, kedannews.com – Direktur Logam Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI, Liliek Widodo, menyatakan saat ini pemerintah tengah mewujudkan hilirisasi industri. Terutama industri yang berbasis mineral seperti timah, aluminium, hingga emas. Karenanya PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) terus didorong untuk meningkatkan kapasitas produksi aluminium.
Hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan domestik yang mencapai 1 juta ton aluminium.
“Kami yakin bahwa PT Indonesia Asahan Aluminium sebagai industri hilir dari alumunium akan menjadi industri yang besar. Kenapa karena negara yang maju negara yang besar itu industri dasarnya pasti gede pak,” ujar Liliek saat menghadiri acara Customer Gathering Inalum di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Selasa (22/11/2022).
Liliek merasa dengan hilirisasi industri ini maka Indonesia dapat mengurangi impor karena bahan baku sudah terpenuhi di dalam negeri. Nilai tambah akan bisa lebih ditingkatkan dengan mengolah berbagai produk turunan.
Lebih lanjut, Liliek mengamini kalau salah satu tantangan yang dihadapi Inalum adalah peningkatan produksi.
“Jadi produksi kita masih seperempat dari kebutuhan nasional. Kalau kebutuhan kita 1 juta (ton) di Inalum baru bisa produksi 250 ribu (ton). Jadi peluang untuk mengisi pasar itu masih besar,” tutur Liliek.
Menanggapi hal tersebut SEVP Pengembangan Bisnis PT Inalum, Oktavianus Tarigan, mengungkapkan kapasitas produksi Inalum saat ini adalah 250 ribu ton dan akan terus ditingkatkan.
“Pabrik peleburan alumunium kita 1 ya bisa dikatakan 1 (jumlahnya). Total produksi 250 ribu (ton),” kata Okta.