Selain itu, Siddiq minta DPRD Sumut mengawal kesejahteraan para guru honorer saat ini masih belum terpenuhi.
“Kami melihat, kesejahteraan guru honorer di Sumut masih jauh dibanding kawasan Jawa. Kami minta Bapak Ketua agar menyampaikan ke Pemprov untuk meningkatkan kesejahteraan guru honor, serta sarana dan prasarana pendidikan di daerah,” katanya.
Dalam diskusi itu, selain menyoroti soal PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) agar dievaluasi kembali, karena terjadi kembali kebocoran gas, yang juga memakan korban jiwa. BEM SI Sumut juga pertanyakan masalah penanganan gempa bumi Tapanuli Utara dan langkah konkrit apa yang sudah diambil Pemprovsu terhadap korban gempa tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting memberikan apresiasinya kepada BEM SI yang terus mengawal permasalahan rakyat.
“Terutama soal BBM, kami sudah menyampaikan surat kepada Presiden dan DPR RI. Kita akan kawal terus persoalan ini,” ujarnya.
Baskami mengatakan, DPRD Sumut, menerima seluruh catatan berupa rekomendasi dari mahasiswa.
“Kami sudah merangkum seluruh masukan adinda. Sudah selayaknya kita sering berdiskusi di gedung rakyat ini. Saya menyambut baik, para mahasiswa yang benar-benar tanggap terhadap persoalan rakyat,” jelasnya.
Persoalan guru honorer, lanjut Baskami, pihaknya juga sudah melakukan upaya menambah anggaran untuk para guru.
“Kita saat ini melakukan pendataan dan verifikasi. Pusat menyampaikan, Penerimaan P3K didahulukan untuk tenaga pendidikan dan kesehatan. Semangat ini sejalan dengan kita yang berada di provinsi, tentunya dengan ketersediaan anggaran yang ada,” jelasnya.
