Ragam Daerah & Inspirasi Lokal

Lomba Parsinabul Meriahkan Pesta Njuah-Njuah tahun 2023

1
×

Lomba Parsinabul Meriahkan Pesta Njuah-Njuah tahun 2023

Sebarkan artikel ini
Peserta persinabul duduk berhadap hadapan di giat lomba persinabul adat Pakpak di stadion baru Sidikalang, Jumat, 3/11/2023.(kedannews.com/Sondang Silalahi)

Dairi, kedannews.comIndonesia merupakan bangsa yang berPancasila, dan Pancasila sendiri berawal dari budaya dan adat istiadat masyarakat Indonesia yang kemudian dirumuskan menjadi sebuah konsep yang dipegang hingga saat ini. Karenanya, budaya harus dilestarikan demi pondasi identitas bangsa, salah satunya Parsinabul yang merupakan identitas adat Pakpak. 

Demikian disampaikan Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu saat membuka Lomba Parsinabul dalam Pesta Budaya Njuah-njuah, di Stadion Utama Sidikalang, Jumat (3/11/2023). 

“Parsinabul adalah seseorang yang bertugas untuk mengorkestrasikan sebuah upacara adat, agar tujuan dalam upacara tersebut bisa tercapai dengan tata cara dan karakteristik yang sudah ada. Parsinabul biasanya berasal dari keluarga inti yg diharapkan dapat menguasai adat istiadat sehingga pertemuan atau upacara adat tersebut dalam selesai dengan bermartabat,” ucapnya. 

Oleh karena itu, lanjut Eddy Berutu, Pesta Budaya Njuah-njuah disepakati harus dapat menjadi wadah untuk melestarikan ajaran dan adat istiadat masyarakat Pakpak di Bumi Sulang Silima, sehingga ajarannya dapat diteruskan hingga generasi-generasi selanjutnya.

“Pada kesempatan ini saya berterimakasih atas antusias dari masyarakat Dairi yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, juga kepada tokoh-tokoh yang berkenan menjadi juri, pembina, dan melestarikan ajaran leluhur kita. Kiranya melalui acara ini, adat Pakpak semakin dikenal dan diketahui keberadaanya,” katanya. 

Pada kesempatan yang sama, Tamsir Padang, selaku juri, menyampaikan perlombaan ini bertujuan untuk membangkitkan, mempertahankan, dan melestarikan kebudayaan Pakpak. 

Lebih lanjut, Tamsir Padang menjelaskan ada beberapa kriteria penilaian bagi peserta yaitu kemampuan berkomunikasi menggunakan artikulasi bahasa Pakpak dengan benar, perdalan loji yg biasa dilakukan di Dairi, kerapian berpakaian, kemampuan menghidupkan suasana sesuai prosesi adat Pakpak, perjalan adat yang dibawakan adalah Keppas dan Pegagan, ketepatan waktu, cara menutup seperti yang dilakukan dalam adat Pakpak. 

“Terima kasih kepada Pemkab Dairi yang telah memfasilitasi dalam melestarikan adat Pakpak. Kiranya kedepannya semakin dapat kita tingkatkan,” ucapnya mengakhiri sambutannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *