Kapolsek Tanjung Morawa juga menuturkan kepada orang tua agar memberikan pendidikan agama, etika dan sopan santun berkendara.
Kapolsek mengatakan kalau sudah malam tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang diatur oleh agama. Beliau menyampaikan pesan nasehat agar untuk tetap berada di rumah dan beristirahat.
“Jangan sampai anak-anak kita nanti diduga sebagai melakukan tindak pidana, sebagai contoh yaitu melempari orang-orang, ini sangat rawan sekali,” ucap Kapolsek.
Hal ini juga diakui oleh salah penduduk setempat atas nama Febri (22), Desa Buntu Bimbar, Gg.Pasar Rakyat, yang mana telah dikatakan bahwa geng-geng motor sering melakukan aksi balap liar, bahkan ada juga yang melakukan aksi tawuran dengan membawa senjata tajam.
Ketika dilakukan razia gabungan tersebut, Febri selaku warga setempat sangat mengapresiasi pak polisi yang bertugas.
Febri mengaku sangat merasa terganggu dengan adanya balap liar dan tawuran serta begal yang sering dilakukan di sepanjang jalan Simpang Kayu bahkan di sekitar area rumah penduduk.
Febri menjelaskan banyak hal, termasuk seputar perilaku negatif dan meresahkan masyarakat, termasuk beberapa bulan kemarin, ada aksi remaja naik motor sambil membawa celurit masuk ke dalam gang menuju tempat tinggalnya.
“Geng geng motor itu bang sering masuk sini bang, sampe masuk kedalam gang bawa celurit bang,” kata Febri ketika ditanyakan.
Penulis: Mukhtar Habib
Editor: Cut Riri
[embedyt] https://www.youtube.com/embed?listType=playlist&list=UUkDG6fUBeHFdkPSVpiEgJqQ&layout=gallery[/embedyt]