MEDAN, kedannews.co.id – Kondisi pelayanan kesehatan di wilayah Medan Deli kembali jadi sorotan. Wakil Wali Kota Medan, H Zakiyuddin Harahap, meninjau langsung fasilitas Puskesmas Pembantu (Pustu) Tanjung Mulia Hilir dan Puskesmas Kecamatan Medan Deli, Rabu (23/6/25), guna memastikan kualitas layanan dan kesiapan tenaga medis di dua titik pelayanan tersebut.
Dalam kunjungan itu, Zakiyuddin mendapati bahwa Pustu Tanjung Mulia Hilir, yang berada di Jalan Kawat VII, sepi aktivitas dan kekurangan tenaga medis. Bahkan, fasilitas tersebut hanya melayani posyandu karena tidak ada dokter yang bertugas secara tetap. Pasien yang datang pun hanya tercatat kurang dari 10 orang per hari.
“Kondisi ini tidak ideal. Pelayanan dan fasilitas yang kurang ini harus dibenahi. Pustu tanpa dokter dan minim pasien rencananya akan dikosongkan dan digabungkan dengan Puskesmas induk. Apalagi jaraknya tidak terlalu jauh,” tegas Zakiyuddin yang didampingi Plt. Kadis Kesehatan Kota Medan Irliyan Saputra, Camat Medan Deli Indra Utama, dan Plt. Kepala Puskesmas Medan Deli dr Budiarti.
Dari Pustu, Zakiyuddin bergerak ke Puskesmas Medan Deli. Ia menyapa warga yang tengah antre berobat dan meninjau langsung fasilitas layanan, mulai dari ruang poli hingga farmasi. Ia menyebut, secara umum pelayanan dan fasilitas Puskesmas ini cukup baik, meskipun masih ada kekurangan di sisi tenaga medis.
“Puskesmas Medan Deli ini bangunannya besar dan bagus, tapi masih ada hal-hal yang perlu dibenahi seperti atap bocor, proses renovasi yang belum rampung, dan akses jalan yang kerap tergenang,” jelas Zakiyuddin. Ia juga menyoroti area parkir yang tidak memadai bagi pasien maupun tenaga medis.
Menanggapi kondisi tersebut, Zakiyuddin menyampaikan rencana evaluasi menyeluruh terhadap 41 Puskesmas dan 39 Pustu yang ada di Kota Medan. “Saya akan kunjungi semuanya. Kita ingin memastikan pelayanan, fasilitas, dan ketersediaan dokter di setiap titik benar-benar siap dan layak. Ini menjadi perhatian serius Pemko Medan,” ujarnya.
Zakiyuddin menambahkan, opsi penggabungan Pustu ke Puskesmas induk akan dikaji lebih lanjut. “Kalau fungsinya hanya sedikit, seperti tidak bisa rujuk pasien, dan kunjungannya juga rendah, lebih baik digabung saja agar layanan lebih efektif dan efisien,” tutupnya.