Medan, kedannews.com — Ratusan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa USU Bergerak (AMUB) menggelar aksi damai untuk menuntut keadilan bagi para korban pungutan liar (pungli) dana Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K). Aksi ini digelar sebagai bentuk protes atas dugaan praktik mafia beasiswa yang melibatkan oknum pegawai kampus dan senior mahasiswa.
Dalam orasinya, massa aksi menuntut lima poin utama:
1. Pengembalian penuh dana KIP-K yang telah dikutip secara ilegal dari para korban.
2. Transparansi Pelaki dari seluruh pihak terkait
3. Evaluasi menyeluruh terhadap DITMAWALUMNI USU yang dianggap gagal dalam menjalankan fungsi pengawasan.
4. Penghapusan segala bentuk intimidasi terhadap korban, termasuk tekanan psikologis dan sosial.
5. Pemberantasan total praktik mafia beasiswa di lingkungan kampus USU.
Namun, kekecewaan mendalam muncul ketika mahasiswa menyampaikan aspirasi dan mendapatkan jawaban dari pihak universitas bahwa mereka tidak dapat menjamin pengembalian dana KIP-K para korban secara penuh.
Pimpinan aksi menyampaikan rasa kecewa dan miris atas ketidakmampuan kampus menjamin hak-hak korban yang jelas telah dirugikan.
“Ini sangat menyakitkan. Ketika korban sudah berani bicara dan membuka luka, pihak kampus justru tidak bisa memberi jaminan pengembalian dana mereka. Ini menunjukkan lemahnya keberpihakan universitas terhadap keadilan bagi mahasiswanya sendiri,” ujar Arya selaku Pimpinan Aksi dalam pernyataannya.
Adil, selaku Koordinator Lapangan, juga menyampaikan pernyataan tegas terkait harapannya atas sikap rektorat:
“Saya harap pihak rektorat USU bisa memberikan tindakan yang seadil-adilnya, baik bagi korban maupun pelaku. Seluruh pelaku harus diadili tanpa pandang bulu, dan seluruh korban harus dilindungi dari segala bentuk ancaman dan intimidasi. Saya juga berharap hal ini menjadi evaluasi serius bagi semua pihak yang terlibat, agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.”
Aksi yang berlangsung damai ini juga menjadi momentum solidaritas antar mahasiswa, serta wujud nyata bahwa mahasiswa USU tidak tinggal diam saat keadilan diinjak-injak.
BEM USU yang merupakan wadah investigasi kasus ini juga menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga ada kejelasan dan tindakan nyata dari pihak kampus untuk mengusut tuntas para pelaku, serta memberikan keadilan bagi seluruh korban.