Medan, kedannews.com – Ribuan pengunjung tumpah ruah di wisata kuliner Pasar Kamu Kampong Lama yang berlokasi di Jalan Utama Dusun II, Desa Denai Lama, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Minggu pagi (13/04/2025). Sebanyak 95 stand menyajikan lebih dari 300 jenis makanan dan minuman tradisional dari berbagai suku di Indonesia serta kuliner khas lokal.
Pasar kuliner yang telah eksis sejak tahun 2020 ini menjadi kebanggaan masyarakat, apalagi kini sejalan dengan misi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam melestarikan kekayaan budaya Nusantara.
“Pasar Kamu ini mendukung penuh program pelestarian kuliner Nusantara yang diusung Pak Prabowo. Ini bentuk nyata dari ekonomi berbasis budaya,” ujar H. Dedi Sofyan, pengelola Pasar Kamu.
Tibanya di lokasi, para pengunjung langsung disambut hangat dengan tarian tradisional yang menggambarkan kearifan lokal, memberikan kesan selamat datang yang sangat khas.
Ragam makanan seperti getuk, tape, gatot, nasi lemak, nasi lada, es dawet, hingga jamu tradisional memenuhi setiap sudut pasar. Tidak hanya dari Sumatera Utara, pengunjung datang dari luar daerah, bahkan luar negeri seperti Malaysia.
Yuyun Trisna, pengunjung dari Kabupaten Asahan, rela menempuh perjalanan 2,5 jam demi merasakan atmosfer kuliner khas ini.
“Hari ini kami berkunjung dan sangat puas! Banyak kuliner tradisional yang kini mulai langka bisa kita temukan di sini. Pokoknya mantap!” ujarnya antusias.
Sementara itu, Susilawati, salah satu pelaku UMKM yang telah berjualan hampir lima tahun di lokasi ini, menyatakan bahwa pasar ini sangat membantu perekonomian rumah tangga.
“Di sini kami bisa berbagi, mengenal lebih dalam cara mengelola makanan tradisional, dan tetap menjaga kualitas. Semua bahan alami,” ungkapnya penuh syukur.
Pengunjung lainnya, Yusnaniar dari Aceh Singkil, mengungkapkan kekagumannya akan suasana dan kulinernya.
“Kulinernya benar-benar tradisional, suasananya asri dan sejuk. Hati jadi tenang dan damai,” ujarnya.
Yang menarik, pengunjung tidak menggunakan uang tunai saat membeli makanan. Sebagai gantinya, mereka menukar uang dengan “Tempu” – alat tukar lokal yang dikelola panitia. Satu Tempu bernilai Rp 2.000, dan harga makanan pun bervariasi tergantung stand.
“Pasar Kamu ini bukan sekadar tempat jualan, tapi wadah pemberdayaan masyarakat desa. Kami ingin buktikan bahwa produk kampung pun punya nilai jual tinggi,” tambah Dedi Sofyan.
Pasar ini hanya buka setiap hari Minggu dari pukul 06.30 hingga 11.00 WIB, dan terus berkembang sebagai destinasi kuliner unggulan.
“Kami sudah mulai ini jauh sebelum Pak Prabowo terpilih. Ketika beliau mengangkat program pelestarian budaya ini, kami merasa bangga. Kami siap terus dukung,” tutupnya.
Alunan musik daerah yang mengiringi seluruh aktivitas di area pasar semakin menambah kenyamanan dan rasa berada di kampung halaman bagi setiap pengunjung.