Medan, kedannews.com – Calon Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas atau lebih dikenal sebagai Rico Waas, mengadakan pertemuan akrab dengan warga di Warung TST Ayang, Jalan Utama, Kelurahan Kota Matsum II, Kecamatan Medan Area, pada Selasa, 29 Oktober 2024. Dalam kunjungan ini, Rico mendengarkan langsung aspirasi masyarakat terkait permasalahan UMKM, pelayanan kesehatan, serta isu kesejahteraan sosial.
“Saya sangat senang bisa berkumpul dan mendengarkan aspirasi warga di tempat seperti ini. Antusiasme masyarakat luar biasa, dan saya mengapresiasi semangat mereka untuk berbagi,” ungkap Rico, yang didampingi Bendahara Garda Pemuda NasDem Sumut, Robby Hartono, di lokasi pertemuan.
Menurutnya, warung UMKM seperti TST Ayang bukan sekadar tempat usaha, tetapi juga sarana untuk menjalin kedekatan dan memahami secara langsung persoalan yang dihadapi masyarakat. “Bincang-bincang di warung seperti ini sangat berarti karena bisa menjalin kedekatan dengan warga, dan kita bisa lebih memahami apa yang mereka alami sehari-hari,” tambahnya.
Rico juga menjelaskan pentingnya warung atau tempat usaha lokal sebagai pusat interaksi sosial. “Di warung seperti ini, kita bisa membahas sistem perdagangan dan kuliner yang sudah mapan. Tempat ini juga menjadi ruang bagi masyarakat untuk berkumpul, bersosialisasi, dan membahas solusi terhadap masalah bersama,” katanya.
Dalam dialog tersebut, Rico mengaku mendapat banyak masukan dari warga, mulai dari kebutuhan pembinaan UMKM, bantuan permodalan, sistem pemasaran, hingga akses penjualan bagi produk lokal. Selain itu, warga juga menyuarakan harapan agar ada pembinaan untuk generasi muda, sehingga mereka bisa menjadi anak-anak yang unggul, sehat, dan cerdas.
“Tentu ini harus jadi komitmen kita bersama. Untuk mencapai itu, kita perlu kegiatan yang positif, kreatif, dan aktif,” ujar Rico menegaskan.
Selain persoalan UMKM, warga juga menyampaikan keluhan mengenai sulitnya proses pendaftaran BPJS Kesehatan. Menyikapi hal ini, Rico menegaskan bahwa pemerintahan ke depan harus memperbaiki sistem pelayanan, khususnya dalam hal kesehatan dan administrasi, agar lebih mudah dan efisien.
“Ke depan, proses administrasi tidak boleh berbelit-belit. Kita hanya perlu melihat inti permasalahannya dan menyelesaikannya secara teknis. Kalau memang itu masalah teknis, tentu bisa diurus,” tegas Rico menutup perbincangan.