“Karena dengan jam terbang mereka juga akan bisa menentukan strategi apa yang akan mereka pakai, karena terkadang pola pikirnya bagaimana cara nyetir kenceng sampai menang saja, tapi tak tahu strateginya,” katanya.
Rifat mengaku menikmati semua lintasannya, meskipun lintasan di Aek Nauli cukup kasar. Begitupun, menurutnya, trek ini layak untuk perhelatan WRC mendatang.
“Kalau saya bilang kasar sekali tapi gimana juga namanya rally harus kita hadapi, karena semua orang punya masalah yang sama. Tapi saran saya ke panitia bagaimana ke depan buat rally lebih komplek, kalau bisa jangan hanya Jumat sampai Sabtu, tapi Rabu sampai Minggu, jadi peserta bisa memanfaatkan waktu lebih produktif. Lintasan ini sudah layak untuk WRC,” tutupnya.
Penulis: Aris
Editor: Cut Riri