Berita Utama & HeadlineHukum & Kriminal

Seorang Remaja Tewas Diamuk Massa Usai Meledakan Petasan ke Arah Masjid di Deli Serdang

2
×

Seorang Remaja Tewas Diamuk Massa Usai Meledakan Petasan ke Arah Masjid di Deli Serdang

Sebarkan artikel ini

Deli Serdang, kedannews.com Seorang remaja tewas diamuk massa setelah meledakan petasan ke arah masjid di Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Sedangkan dua rekannya mengalami luka-luka.

Kapolsek Beringin, AKP Doni Simanjuntak membenarkan informasi kejadian itu. Dia menyebut peristiwa itu terjadi pada dini hari tadi.

“Tadi malam jam 00.30 WIB,” kata Doni saat dikonfirmasi wartawan, Senin, (27/3/2023)

Ketiga korban itu yakni FA (16), NV (16) dan B (16). Awalnya, ketiga remaja itu melintas dengan menggunakan sepeda motor di Desa Tumpatan, Kecamatan Beringin bersama dengan rekan-rekannya yang lain.

Saat itu, remaja tersebut melempar petasan ke arah Masjid Noer Ida yang berada di desa itu. Di dalam masjid tersebut ada sejumlah warga yang tengah tadarusan.

“Awalnya anak-anak ini melintas dari depan masjid itu, ada enam motor, dibunyikan mercon yang seperti bom, yang satu meter lebih itu, dibunyikan diarahkan ke masjid. Orang lagi tadarus di dalam masjid,” sebutnya.

Warga yang geram dengan aksi para remaja itu lalu melakukan pengejaran. Alhasil, tiga orang remaja itu berhasil diamankan warga di Desa Pasar V Kebun Kelapa. Para warga pun langsung menghajar remaja tersebut hingga babak belur. Sementara rekan-rekan dari pelajar itu berhasil melarikan diri.

“Orang yang tadarusan keluar, dikejar,” sebut Doni.

Pihak kepolisian yang menerima laporan peristiwa itu lalu menuju lokasi kejadian. Setelah itu, petugas membawa ketiga korban tersebut ke RS Patar Asih.

Saat itu, korban berinisial B terpaksa harus dirujuk ke RSUD Amri Tambunan untuk mendapatkan pengobatan. Namun, sayangnya B menghembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 04.00 WIB tadi. Sementara dua korban lainnya masih dirawat di RS Patar Asih.

“Lihat kondisi anaknya di rumah sakit tidak memungkinkan dengan fasilitasnya, dibawa ke rumah sakit. Namun, meninggal jam 04.00 tadi di rumah sakit, bukan di TKP,” jelasnya.

Doni mengatakan pihaknya saat ini masih menyelidiki kasus tersebut. Termasuk, mencari warga yang telah menghakimi para remaja itu.

“Sekarang perintah pimpinan mencari orang-orang yang melakukan kriminal itu, lagi menyelidiki,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *