Politik & Pemerintahan

Transformasi Ideologi Eks Jemaah Islamiyah, Densus 88 Sumut Tegaskan Komitmen Kembali ke NKRI

4
×

Transformasi Ideologi Eks Jemaah Islamiyah, Densus 88 Sumut Tegaskan Komitmen Kembali ke NKRI

Sebarkan artikel ini
Suasana Dialog Kebangsaan Satgaswil Densus 88 Antiteror Polri bersama eks anggota Jemaah Islamiyah se-Sumut di Hotel Emerald Garden, Medan, Sabtu (30/8/2025). (kedannews.co.id/Foto: Istimewa).

Medan, kedannews.co.id – Satgaswil Sumut Densus 88 Antiteror Polri menggelar Dialog Kebangsaan bertajuk “Transformasi Ideologi Jemaah Islamiyah: Jalan Menuju Wasathiyah, Membangun Kesadaran Baru Ideologi Sehat dan Moderat” di Hotel Emerald Garden, Medan, Sabtu (30/8/2025).

Acara tersebut dihadiri Kasatgaswil Densus 88 Antiteror Polri Sumatera Utara, Kombes Pol Dr. Didik Novi Rahmanto, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara H. Ahmad Qosbi, Kepala Kesbangpol Medan Andy Mario, serta para mantan anggota Jemaah Islamiyah (JI) dari berbagai daerah di Sumut.

Didik Novi Rahmanto dalam keterangannya menyebutkan, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian refleksi satu tahun pasca pembubaran Jemaah Islamiyah.

“Dialog Kebangsaan ini kita lakukan untuk menguatkan para eks JI, bahwa pembubaran itu adalah keputusan terbaik, benar, dan tidak perlu diragukan lagi,” kata Didik.

Ia menegaskan, forum ini juga menjadi wadah menjaga konsistensi serta komitmen para mantan anggota JI dalam meyakinkan masyarakat bahwa mereka benar-benar telah bubar dan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Mereka sudah menyatakan bubar dan kembali ke NKRI, ikut program pemerintah, serta taat aturan hukum. Komitmen ini terus kita perkuat melalui Dialog Kebangsaan,” ujarnya.

Didik menambahkan, pada 17 Agustus lalu para eks anggota JI juga ikut menggelar upacara kemerdekaan di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga pondok pesantren. “Hal itu menjadi bukti konsistensi dan komitmen mereka,” lanjutnya.

Dialog Kebangsaan tersebut menghadirkan narasumber Parawijayanto, pimpinan terakhir Jemaah Islamiyah, bersama Haidar, Khoirul Anam, dan Askary. Diskusi berlangsung interaktif dan diharapkan semakin memperdalam pemahaman bahwa pembubaran JI adalah langkah terbaik bagi bangsa.

Dalam kesempatan itu, Didik mengajak seluruh peserta untuk memperkuat semangat kebangsaan sekaligus meneguhkan komitmen menjaga Indonesia dari ancaman ideologi ekstrem, intoleran, serta paham yang berpotensi memecah belah bangsa.

“Transformasi ideologi bukan sekadar konsep, melainkan proses panjang yang melibatkan aparat keamanan, pemerintah, lembaga keagamaan, akademisi, hingga masyarakat luas. Kita ingin menjadikan Sumut sebagai daerah toleran, damai, dan tertib, sehingga pembangunan berjalan baik, masyarakat beribadah dengan tenang, dan kesejahteraan bisa tercapai,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *