Medan, kedannews.co.id – Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, mendorong agar program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dijalankan PT Belawan New Container Terminal (BNCT) benar-benar menyentuh kebutuhan riil masyarakat Belawan. Ia menegaskan, CSR tidak boleh sekadar seremonial, tetapi harus berorientasi pada pembangunan berkelanjutan yang memberi manfaat jangka panjang bagi warga.
Hal itu disampaikan Wali Kota Medan saat menerima jajaran manajemen PT BNCT di Ruang Rapat I Kantor Wali Kota Medan, Senin (6/10/2025). Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota didampingi Kepala Bappeda Ferry Ichsan dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Benny Sinomba Siregar. Sementara dari pihak BNCT hadir Presiden Direktur Mohamed Suffian, Executive Director I Jonedi Ramli, dan Strategy Director Bunyamin Sukur.
“Wilayah Belawan memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Kota Medan, namun ketimpangan sosialnya juga sangat nyata. Karena itu, kami ingin CSR BNCT benar-benar menyentuh aspek kehidupan masyarakat dan mendorong perubahan yang signifikan,” kata Rico Waas.
Ia mengapresiasi rencana PT BNCT melaksanakan sejumlah program CSR di kawasan utara Kota Medan, khususnya di Belawan, yang merupakan pusat aktivitas industri dan logistik. Namun di sisi lain, kata dia, masyarakatnya masih banyak yang hidup dalam kondisi prasejahtera, dengan keterbatasan di bidang pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan.
Dalam arahannya, Wali Kota menekankan empat sektor penting yang menjadi prioritas: pendidikan, lingkungan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat.
Pada sektor pendidikan, Rico meminta agar pembangunan sekolah menengah pertama (SMP) dilakukan secara matang karena jenjang tersebut merupakan masa transisi krusial bagi anak-anak.
“Sekolah yang akan dibangun diharapkan menjadi sekolah percontohan dengan standar tinggi,” ucapnya.
Untuk sektor lingkungan, ia mengingatkan agar rehabilitasi mangrove seluas 22 hektar tidak hanya bersifat simbolik, tetapi benar-benar dijalankan secara teknis agar bermanfaat secara ekologis.
“Penanaman mangrove harus dirancang agar benar-benar tumbuh dan berfungsi menjaga ekosistem pesisir,” tegasnya.
Dalam bidang kesehatan, Rico meminta agar pembangunan puskesmas disesuaikan dengan kondisi sosial masyarakat Belawan yang kompleks. Ia juga mengusulkan adanya trauma center dan layanan konseling remaja.
“Akan lebih baik jika juga ada ambulans terapung yang bisa menjangkau masyarakat di kawasan pesisir dan perairan. Ini menjadi terobosan pelayanan kesehatan di atas air,” ujar Rico.
Sementara di sektor pemberdayaan ekonomi, Wali Kota menyoroti pentingnya dukungan terhadap nelayan dan pelaku UMKM, khususnya ibu rumah tangga di sektor pengolahan hasil laut.
“Bantuan alat tangkap, sarana produksi, serta pelatihan pengemasan dan pengalengan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat Belawan,” katanya.
Ia menegaskan, pelaksanaan CSR harus berorientasi pada kebutuhan masyarakat, bukan sekadar memenuhi kewajiban administratif.
“Harapan kami, program CSR BNCT tidak hanya normatif, tapi benar-benar berdasarkan kebutuhan masyarakat. Kalau masyarakat merasakan manfaat nyata, hubungan antara perusahaan dan lingkungan sekitar akan tumbuh kuat dan saling menguntungkan,” tutur Wali Kota.
Pertemuan berlangsung konstruktif dan produktif, diakhiri dengan kesepakatan untuk melanjutkan pembahasan teknis melalui koordinasi lintas dinas bersama pihak BNCT. Pemerintah Kota Medan berharap implementasi program CSR tersebut segera terealisasi dan berdampak nyata bagi masyarakat Belawan.