Berita Utama & Headline

Warga Mengeluh Kelangkaan Elpiji 3 Kg di Aceh Singkil

1
×

Warga Mengeluh Kelangkaan Elpiji 3 Kg di Aceh Singkil

Sebarkan artikel ini
Rebutan warga yang hendak membeli gas tabung 3 kilogram dari truk pendistribusi akibat kelangkaan.(Dok/Kedannews.com)

Singkil, Kedannews.comSejumlah warga mengeluhkan soal kelangkaan elpiji 3 kilogram (kg) dalam beberapa hari terakhir, dan meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil segera hadir untuk menertibkan.

“Dimana kehadiran Pemerintah daerah setempat, mengapa sulit mendapatkan (langka) gas elpiji 3 kilogram,” ucap Eka, salah satu warga, Senin (10/10/2022).

Selain ibu rumah tangga, keluhan kelangkaan Gas elpiji 3 kg melon ini juga ramai diperbincangkan para pengguna media sosial yang bermacam komentar keluhan dan kritikan terhadap pemerintah dan pedagang yang menjual dengan harga 40 ribu rupiah yang mencekik leher. 

Arif mengaku keluarganya kesulitan untuk pemenuhan kebutuhan hidup, maupun usaha kecil-kecilan menjual kue yang dititipkan di warung-warung.

“Baru masuk sore, malam saya beli sudah habis katanya. Tah macam mana ni mau gak jualan besok ni, kalau gak juga dapat gas hari ini,” ucap Arif.

Sebelumnya disebutkannya, sempat membeli gas melon di pengecer. Namun harganya mencekik leher sampai Rp40 ribu dan ada Rp 50 ribu.

Sementara saat hendak membeli di pedagang di BRR Desa Pulo Sarok tidak dikasih. Alasan belum mendaftar dan tidak ada jatah diluar nama yang sudah didaftarkan.

Arif pun memaksa pihak pendistribusi yang sedang membongkar gas dari truk di BRR tersebut, untuk bisa dibeli satu tabung gas 3 kilogram, karena sudah 2 hari tidak bisa masak.

Meski alasan semua gas sudah ada pemiliknya, namun sopir truk pengangkut menelpon dan meminta izin yang kemungkinan atasan nya lagi, untuk dibeli 1 tabung gas. 

“Akhirnya dikasih juga beli dari truk, meski harga Rp25 ribu, oke lah gak ada masalah. Tapi herannya semua gas sudah ada pemiliknya. Alasan pihak truk kuota gas 3 kilogram 1.120 untuk Singkil Utara, Singkil dan Pulau Banyak,” ungkap Helmi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *