Medan, kedannews.com – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menginstruksikan seluruh jajarannya untuk menjadikan isu pengendalian inflasi sebagai prioritas, seperti penanganan pandemi Covid- 19. Antara lain, dengan menggerakkan seluruh sumber daya yang dimiliki.
Demikian disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi usai menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, secara virtual dari Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Selasa (30/8).
Turut mendampingi Gubernur Edy Rahmayadi, Sekretaris Daerah Arief Sudarto Trinugroho, Kepala Biro Perekonomian Naslindo Sirait, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumut Faisal Arif Nasution, dan Kepala Dinas Perindag Sumut Aspan Sofian
Menurut Edy Rahmayadi, tingkat inflasi Sumut periode terkini berada di angka 5,62% (yoy), lebih tinggi dari rata-rata nasional (4,94%). Lima komoditas utama yang menyebabkan hal ini, menurut Edy Rahmayadi, antara lain cabai merah, bawang merah, dan angkutan udara.
Sesuai arahan Mendagri, menurut Gubernur, Pemprov Sumut harus melakukan berbagai upaya strategis. Antara lain mengintensifkan komunikasi publik yang baik, mempererat sinergitas Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), optimalisasi Satgas Pangan, melaksanakan gerakan tanam pangan cepat panen, serta optimalisasi kerjasama antardaerah (KAD)
Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan, perlunya langkah–langkah dalam menangani inflasi. Saat ini inflasi yang terjadi didunia cukup tinggi, bahkan ada negara-negara yang sudah mencapai hiperinflasi, sehingga terjadi gangguan di bidang ekonomi, yang membuat efek domino krisis sosial, pengangguran, harga yang mahal, penduduk yang miskin. Juga krisis keamanan dan bahkan krisis politik yang membuat jatuh pemerintah.