Politik & Pemerintahan

Ikhyar Velayati Imbau PDIP Fokus Kampanye Visi Misi Capres Bukan Serang Jokowi

8
×

Ikhyar Velayati Imbau PDIP Fokus Kampanye Visi Misi Capres Bukan Serang Jokowi

Sebarkan artikel ini
Keterangan foto : M Ikhyar Velayati saat ditemui awak media, Minggu (14/5/2023). (Foto : tim).
Keterangan foto : M Ikhyar Velayati saat ditemui awak media, Minggu (14/5/2023). (kedannews.com/istimewa).

Jakarta, kedannews.com Koordinator Forum Aktivis 98 Muhammad Ikhyar Velayati menghimbau elit PDIP fokus mengkampanyekan visi misi Capres-Cawapres yang diusung bukan fokus kampanye mendiskreditkan Jokowi.

“Apa yang dipertontonkan elit PDIP dengan menyerang Jokowi secara vulgar tidak baik bagi budaya demokrasi, lebih baik elit PDIP kampanye visi- misi capres-cawapres yang diusungnya daripada sibuk menyerang Presiden Jokowi karena berbeda pandangan dalam politik pilpres 2024,” sindir Ikhyar dalam rilis tertulisnya, Jumat (27/10).

Diberitakan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan ada permintaan dari pak lurah untuk mendukung perpanjangan masa jabatan presiden, sosok pak lurah yang dimaksud oleh Hasto diduga adalah Presiden Jokowi.

“Sebelumnya saya bertemu dengan menteri tersebut dan dikonfirmasi bahwa sikap-sikap ketua umum beberapa partai yang menyuarakan itu, saat itu dikatakan, ya sebagai permintaan Pak Lurah,” ucap Hasto di hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (27/10).

Sebelumnya juga marak di beritakan di beberapa media pernyataan Politikus PDIP Adian Napitupulu yang membeberkan dugaan awalan ‘perseteruan’ PDIP dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Adian menyebut masalah bermula dari sikap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menolak usulan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Nah, ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui,” kata Adian dalam keterangannya, Rabu (25/10).

Ikhyar menilai pola dan strategi kampanye negatif seperti yang dipertontonkan elit PDIP akan memecah persatuan sesama anak bangsa dan kelangsungan NKRI.

“Sudahlah, tinggalkan pola pola kampanye negatif maupun kampanye hitam yang menyerang orang yang berbeda pandangan politik, pengalaman pilpres 2014 dan 2019 memberi pelajaran berharga bagi kita semua, bagaimana saat itu mulai dari akar rumput hingga tingkat elit terjadi polarisasi yang sangat tajam dan berlangsung bertahun tahun hingga kini,” pinta Ikhyar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *