Tulungagung, kedannews.com – Awalnya di prediksi saat musim penghujan hasil panen padi di lahan basah yang di kelola Kelompok Tani (Poktan) Sri Kuncoro Panggungrejo, Kabupaten Tulungagung, akan menurun. Namun berkat gencarnya penyuluhan yang dilakukan Dinas Pertanian Tulungagung, hasil panen melimpah.
Hal tersebut disampaikan koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dinas Pertanian Kabupaten Tungagung, Gatot Rahayu. Jum’at (14/2/2022).
Disebut Gatot Rahayu, jadwal turun tanam yang serentak dan perencanaan yang matang, salah satu kunci sukses Koptan.
“Apabila pola tanam dan tertib tanam tidak teratur, maka hama sulit dibasmi, dan yang tidak kalah pentingnya, fasilitas irigasi juga harus mendukung, kalau tidak hasil panen akan menurun,” sebut Gatot.
Saat ini pertumbuhan produksi pertanian telah mencapai 75 persen berhasil dan 25 persen dalam tingkat kasus. Kita tetap mengantisipasi agar hasil pertanian maksimal berhasil, Dampak Perubahan Iklim (DPI) termasuk banjir dan kekeringan yang mempengaruhi mencapai sekitar 60 persen”, ujar Gatot Rahayu.
Ketua Koptan Sri Kuncoro, Kelurahan Panggungrejo, Kecamatan Tulungagung, Sukro, sangat bersyukur para petani bisa panen padi dengan memuaskan. “Mulanya khawatir, hujan yang sering turun ternyata tak berdampak pada sawah milik petani,” ucapnya.
Kerja keras para petani membuahkan hasil, gangguan hama tikus masih dalam batas wajar, jelasnya.
Menurut Sukro, sawahnya seluas 1,5 hektar yang baru di panen ditanami padi jenis “Pak Tiwi 1 “, untuk pemeliharaannya mengeluarkan biaya banyak, ketika panen hasil panennya sebanyak 8,6 ton padi, untung petani lumayan lah, ujarnya.
Sebelumnya saya menanam polowijo tapi tak berhasil karena sawah ini adalah lahan basah jadi sulit di tanami. Beralih padi di sawah yang subur ini, diakuinya, hasilnya bisa dirasakan. Bulan depan sudah mulai tanam padi lagi, mudah mudahan lebih baik lagi”, tutup Sukro.
Penulis : Gusty Indah
Editor : Mery Ismail, S.Sos












