Medan, kedannews.com – Gabungan organisasi kemasyarakatan serta jajaran Dewan Pimpinan Cabang (DPC), dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemuda Batak Bersatu yang berasal dari Medan, Deli Serdang, Binjai Asahan, Dairi dan Binjai melakukan unjuk rasa di 4 tempat vital di kota Medan, Kamis (8/6).
Pertama kali unjuk rasa telah dilakukan di kantor Gubernur Sumatera Utara Jl. Pangeran Diponegoro No.30, Madras Hulu, Kec. Medan Polonia.
Ketua DPD Pemuda Batak Bersatu, Dr. Ronal Gomar Purba, S.Si, M.Si, menyampaikan orasinya berupa yang berkaitan dengan intoleransi yang ada di Sumatera Utara.
Hal tersebut disampaikan yang sempat menjadi polemik di media sosial salah satunya tentang pelarangan ibadah.
Kemudian berlanjut ke Kantor Walikota Medan. Upaya aksi menyalurkan aspirasi ini sebagaimana disepakati oleh seluruh jajaran PBB yaitu :
- Negara telah menjamin Kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
- Jangan ada lagi kaum radikalisme. Intoleransi karena berbahaya bagi perdamaian di Indonesia.
- Jangan ada lagi pembubaran ibadah.
- Jangan ada pelarangan ibadah.
- Pemerintah harus menjadi sandaran dengan adanya berita ataupun video yang viral (video larangan yang ada di Marelan).
- Pemerintah harus bisa menjalankan makna pasal 29 ayat 2.
