Berita Utama & HeadlineEkonomi & Bisnis

Ratusan Hektar Tanaman Padi Gagal Panen, Diserang Hama Tikus Swasembada Beras Terancam di Batu Bara

3
×

Ratusan Hektar Tanaman Padi Gagal Panen, Diserang Hama Tikus Swasembada Beras Terancam di Batu Bara

Sebarkan artikel ini
Pemerhati Petani, Muja Karya Bakti saat berada di persawahan warga yang diserang hama tikus. Sabtu (05/02/2022). (Foto/Sholeh Pelka).
Pemerhati Petani, Muja Karya Bakti saat berada di persawahan warga yang diserang hama tikus. Sabtu (05/02/2022). (Foto/Sholeh Pelka).

Batu Bara, kedannews.com – Diperkirakan ratusan hektar tanaman padi yang ada di wilayah Kecamatan Air Putih, Batu Bara, gagal panen, akibat serangan hama tikus.
Pertumbuhan padi bagus, namun saat padi berusia 75 hari, hama menyerang, petani bangkrut, selama ini kita selalu swasembada beras, 2 MT ini hancur.

Hal tersebut diungkapkan oleh Pemerhati Petani di Kecamatan Air Putih, Muja Karya Bakti, kepada wartawan Kedannews.com, di areal persawahan, Desa Tanah Rendah, Kecamatan Air Putih, Batu Bara. Sabtu (05/02/2022).

Pemerhati Petani, Muja Karya Bakti saat berada di persawahan warga yang diserang hama tikus. Sabtu (05/02/2022). (Foto/Sholeh Pelka).

“Saat ini kondisi petani di Desa Aras, Sukaraja, Tanah Rendah, Tanjung Muda, mengalami hal yang sama,” sebut Muja.

Petani saat ini menjerit, dimasa pandemi covid, harga pupuk dan obat – obatan melangit, hasil panen jauh dari harapan, ujarnya.

“Kalau seperti ini kondisinya bisa dipastikan petani bakal gulung tikar, sudah dua musim tanam padi. Musim Tanam (MT) 2021 dan MT 2021-2022,” tambah Muja.

Yang sangat prihatin tidak ada perhatian sedikitpun dari Dinas Pertanian Batu Bara, petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) juga tidak pernah memberi bimbingan kepada petani. “Sepertinya petani tidak punya orang tua,” kesal Muja.

Untuk biaya produksi sampai panen, petani harus merogoh kocek yang tidak sedikit. Per hektar biaya yang harus dicari berkisar 12,5 juta.

Salah seorang petani, Raseli boru Sihaloho, mengatakan hal yang sama.

“Sudah dua kali tanam kami gagal panen, bayangkan pak, satu hektar cuma dapat 700 kilogram padi, mana harga cuma Rp 4800, pupuk mahal, tumpur habislah kami pak,” sebutnya sambil menahan tangis.

Terpisah, Kepala Desa Aras, Muhammad Yusuf, mengatakan, mayoritas petani yang ada di desanya mengalami gagal panen.

“Hanya 8 goni dapat hasil panen dengan lahan 25 rante (1 ha), modal bajak sawah saja tidak pulang, apalagi pupuk dan racun, kasian nasib para petani,” katanya.

Para petani sangat mengharapkan perhatian Pemerintah Kabupaten Batu Bara, melalui Dinas Pertanian. Karena untuk modal tanam padi di MT akan datang sudah habis.

Penulis : Sholeh Pelka
Editor: Sholeh Pelka

Simak Video: Keunikan Keterkaitan Organisasi dan Manajemen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *