Medan, kedannews.co.id — Ratusan relawan pendukung Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution mengepung Mapolda Sumut dalam aksi unjuk rasa damai pada Rabu, 18 Juni 2025. Mereka mendesak Polda segera menangkap dua pemilik akun TikTok, yakni @tripx313_ dan @amora.lemos2, yang diduga telah menghina Ibu Kahiyang Ayu, istri Gubernur Sumut.

Massa tiba dengan sejumlah bus dan angkutan kota. Aksi ini digerakkan berbagai organisasi relawan, terutama emak-emak dari Relawan Pendukung Sejati (PASTI) Bobby Sumut, Barisan Bobby Nasution (BBN) Indonesia, dan sejumlah kelompok lainnya. Turut hadir Pembina PASTI Bobby Sumut yang juga paman kandung Gubernur, Ir. H. Erwan Rozadi Nasution, Ketua Hj. Trila Murni, SH, Wakil Ketua Ricky Prandana Nasution, Sekretaris Pasti Bobby Sumut, Benget Naibaho dan Ketua PASTI Bobby Medan Hendra Yanto. Dari pihak BBN Indonesia, hadir langsung Ketua Umumnya, Ricky Rangkuti.
Dalam orasinya, Rio Affandi Siregar dari Barisan Bobby Nasution Indonesia menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap penghinaan terhadap perempuan.
“Kita datang sebagai aksi keprihatinan terhadap perempuan di Sumut. Nyata-nyata, Ibu Kahiyang dihina di media sosial. Tapi sudah berminggu-minggu polisi tidak bisa berbuat apa-apa. Ada direktorat khusus cyber crime, tapi tidak mampu menangkap. Ada apa dengan polisi Sumatera Utara?” tegas Rio.
Rio juga menyuarakan kekecewaan terhadap kinerja Kapolda Sumut Irjen Wisnu, yang menurutnya layak dicopot oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo jika tidak mampu menangani kasus tersebut. Ia menambahkan:
“Kami relawan terpanggil, bukan diperintah Pak Bobby. Kami membayangkan, jika sekelas Ibu Kahiyang saja dihina dan tidak dibela, bagaimana nasib ibu-ibu lain di masyarakat?”
Aksi massa kemudian dilanjutkan dengan dialog bersama penyidik Direktorat Siber Polda Sumut. Pihak kepolisian menyatakan bahwa laporan tersebut masih dalam proses. Namun relawan menganggap tidak ada kejelasan dan mengancam akan kembali dengan jumlah massa lebih besar jika tidak ada perkembangan nyata.
Ir. H. Erwan Rozadi Nasution, dalam pernyataan usai pertemuan, menyampaikan rasa kecewanya atas lambannya penanganan:
“Tujuan kita datang untuk mendesak percepatan proses Dumas yang dilayangkan relawan terkait penghinaan kepada keluarga Gubernur. Tapi hasilnya tidak jelas. Kami menduga laporan kami hanya dibuang-buang ke sana kemari, tidak ditanggapi serius.”
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa keluarga Bobby Nasution tidak bisa menerima adanya hinaan dengan sebutan “Dajjal” yang dilontarkan dalam konten TikTok terhadap Kahiyang Ayu.
“Bayangkan kalau anak-anak membuka akun itu dan membaca hinaan tersebut. Apa perasaan orang tua mereka?” ungkapnya.
Sementara itu, Ricky Prandana Nasution, Wakil Ketua PASTI Bobby Sumut, menambahkan:
“Kami memilih jalur hukum sebagai bentuk adab dan etika. Tapi karena tidak ada sikap tegas, malah makin banyak akun-akun serupa bermunculan. Jika tidak ada tindakan cepat, kami akan turunkan massa lebih besar lagi.”
Aksi berakhir menjelang sore dengan peringatan dari para relawan: jika dalam waktu dekat pelaku tidak ditangkap, maka gelombang protes lanjutan akan digelar di depan Polda Sumut.