Politik & Pemerintahan

Saat Kunjungi UPT BIBP Tanjung Morawa, Ahmad Hadian: Harga Pupuk Melambung Pemerintah Jangan Seperti Pemadam Kebakaran

4
×

Saat Kunjungi UPT BIBP Tanjung Morawa, Ahmad Hadian: Harga Pupuk Melambung Pemerintah Jangan Seperti Pemadam Kebakaran

Sebarkan artikel ini
Sekretaris DPRD Sumut Ahmad Hadian saat meninjau lapangan areal persawahan BIBP Tanjungmorawa didampingi Kadis Tanaman Pangan Hortikultura Provsu dan Kepala UPT BIBP Tanjungmorawa. (foto/ist)
Sekretaris DPRD Sumut Ahmad Hadian saat meninjau lapangan areal persawahan BIBP Tanjungmorawa didampingi Kadis Tanaman Pangan Hortikultura Provsu dan Kepala UPT BIBP Tanjungmorawa. (foto/ist)

Medan, kedannews.com – Sekretaris Komisi B DPRD Sumut Ahmad Hadian mengingatkan, Pemerintah jangan seperti pemedam kebakara menyikapi harga pupuk melambung mencapai tingkat tidak wajar sangat memberatkan petani.

“Pemerintah harus segera diatasi secara komprehensif. Jangan seperti pemadam kebakaran bertindak sementara, tapi harus memikirkan solusi permanen jangka panjang,” ujar Ahmad Hadian kepada wartawan, Senin (17/1/2022) usai mengunjungi UPT BIBP (Balai Induk Benih Padi) di Tanjungmorawa

Dia mengatakan, saat melakukan kunjungan pribadi ke UPT BIBP Tanjungmorawa berdiskusi secara intens bersama Kadis Tanaman Pangan Hortikultura Provsu Bahruddin Siregar dan Kepala UPT BIBP Tanjung Morawa Bahrul Jamil terkait pemanfaatan UPT bagi industri pertanian padi kedepan. “Dari hasil penelusuran ternyata mahalnya harga pupuk akibat berkurangnya pasokan bahan baku pupuk kimia dari luar negeri, juga naiknya harga gas di pasaran,” ungkapnya.

Menurut Sekretaris Fraksi PKS DPRD Sumut ini, perlu segera diambil langkah-langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan negara terhadap bahan-bahan baku pupuk kimia dari luar negeri. Cara yang harus ditempuh antara lain dengan kebijakan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian untuk secara bertahap mengalihkan penggunaan pupuk kimia/an organik kepada pupuk organik.

Untuk menyukseskan program ini, Kang Hadian berharap, ada kebijakan nasional dan regional dalam mengoptimalkan anggaran guna menyiapkan protecksi para petani. “Kita minta dinas tanaman pangan kedepan lebih mengkonsentrasikan anggaran nya untuk bantuan alat-alat pembuatan pupuk organik, pelatihan pembuatan pupuk organik dan meningkatkan penyuluhan tentang pengolahan lahan pra tanam, agar petani mampu mengaplikasikan sistem organik pada proses budi daya,” ungkapnya.

Hadian secara khusus juga minta Kepala UPT BIBP Tanjungmorawa menjadikan balai sebagai lahan percontohan penggunaan pupuk organik.

“Jika ada contohnya, kita berharap petani bersedia mengadopsi teknologi pupuk organik ini. Selain akan melepaskan ketergantungan Indonesia terhadap pupuk kimia bahan bakunya diimpor, juga akan menjadikan rakyat Indonesia lebih sehat, karena mengkonsumsi hasil pertanian organik,”tambahnya.

Penulis : Mery Ismail, S.Sos
Editor : Mery Ismail, S.Sos


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *