“Kami selalu mendoakan agar bapak, ibu semoga sehat selalu, semoga apa yang bapak, ibu ajarkan menjadi amal jariah dan dapat diamalkan anak murid,” tutur orang tua murid.
Selanjutnya, Pengantar Harahap yang juga salah satu orang tua dari Putri Annisa termasuk siswa MIS Amal Sholeh menerangkan, pendidikan sekolah MIS Amal Shaleh ini menjadi favorit bagi keluarganya.
“Pagi sholat dhuha, nanti masuk dzuhur (kemudian) ekstrakurikuler dengan itu anak kita lebih mengenal pendidikan terutama pendidikan agama. Dan ketiga anak saya ya sekolah di sini,” Pengantar Harahap ketika wawancarai.
Selanjutnya dari perwakilan siswa MIS Amal Sholeh kelas VI, Fadza menuturkan permohonan maaf ketika dalam proses belajar-mengajar di sekolah.
“Setelah 6 tahun kami belajar di sekolah,
saya mewakili teman-teman lainnya, kami meminta maaf dari lubuk hati yang paling dalam, maafkan kami, karena engkaulah yang terbaik, dan perpisahan ini bukanlah untuk berpisah selamanya,” tutur Fadza.
“Acara pelepasan ini bertujuan untuk mengapresiasi kepada adik kelasnya (kelas I-V) agar menjadi penyemangat”.
Kemudian penutupan sekaligus puncak acara, yaitu wisuda siswa-siswi yang dilakukan oleh kepala sekolah beserta pihak yayasan.
Hj. Rosnani, M, Pd mengatakan, yayasan sekolah atau MDTA dan MIS Amal Shaleh telah dibangun pada tahun 94 dan telah dibangun kepengurusannya pada tahun 95. Saat ini total keseluruhan berjumlah 30 guru.
Turut Hadir, Ketua Kelompok Kerja Pengawas Kemenag Kota Medan Sarianto SAG (Kemenag), Kepala MIS Rosnani, seluruh jajaran.