Asahan, kedannews.com – Hanya karena tidak terima di lihat temannya, dua pelajar lakukan tarung bebas di perkebunan karet, Pabrik Benang, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Asahan.
Pertarungan tersebut langsung direkam oleh rekan pelajar yang masih berpakaian sekolah.
Terlihat puluhan pelajar turut bersorak, kegirangan ketika melihat salah satu lawan tanding jatuh tersungkur, dan diinjak dan di tendang, dan akhirnya lari melompat masuk parit.

Usut punya usut, ternyata siswa yang bertarung adalah siswa Madrasah Aliyah Negri (MAN) Asahan, dan salah satunya Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (Osis).
Kepala sekolah (Kasek) MAN Asahan, Ramli saat di konfirmasi mengaku kedua pelajar tersebut bernama Aldo dan Fauzi.
Disebutnya, awalnya dipicu masalah sepele, saling lirik, berlanjut dengan makian, lalu merasa jantan dilanjut dengan tarung satu lawan satu.
“Kejadiannya memang diluar sekolah, namun mereka semua masih memakai seragam sekolah,” sebut Ramli. Senin (20/12/2021).
Yang sangat kita sesalkan, Aldo merupakan seorang ketua OSIS di MAN Asahan yang seharusnya bisa menjadi panutan, ujar Ramli kesal.
“Harusnya dia bisa jadi contoh, dan memberi arahan agar permasalahan yang ada tidak perlu di besar – besarkan, menjaga nama baik sekolah” ujar Ramli.
Akibat perilaku siswa yang sudah tidak wajar, kedua siswa dan beberapa temannya kini dipulangkan ke orang tuanya masing – masing.

“Orang tua mereka menitipkan anaknya untuk di didik, dan dibina, namun mereka yang tidak mau, maka kita kembalikan kepada orang tuanya,” tambah Ramli.
“Karena orang tuanya pertama menitipkan anaknya kepada kami disini, namun tidak dapat di bina, kami kembalikan ke orang tuanya,” jelasnya.
Tidak hanya mereka berdua, ada beberapa temannya lagi, termasuk yang memiralkan video tarung mereka, kita keluarkan dari sekolah, tegas Ramli.
Sementara yang turut menjadi penonton yang memanas – manasi, kita buat surat perjanjian yang disaksikan oleh para orang tua masing – masing, dan apabila mereka mengulangi perbuatannya, “maka akan kita keluarkan dari sekolah ini,” jelas Ramli.
Kita merasa kasihan kalau mereka tidak keluar dari MAN ini, sudah positif tidak lulus atau tidak naik kelas, karena penilaian sikap dan prilaku sudah tidak baik, ulas Ramli.
Tindakan tegas dari pihak sekolah agar menjadi contoh bagi yang lain, agar tidak melakukan hal yang sama, demi untuk menjaga kenyamanan siswa dalam belajar, dan juga menjaga nama baik sekolah, pungkas Ramli.
Penulis : Sholeh Pelka
Editor : Mery Ismail S.sos