Berita Utama & HeadlineHukum & Kriminal

Mayat OTK Ditemukan Membusuk Di Samping Rel Kereta Api Kuala Gunung

2
×

Mayat OTK Ditemukan Membusuk Di Samping Rel Kereta Api Kuala Gunung

Sebarkan artikel ini
Warga bersama Polsek Lima Puluh menggotong mayat OTK (Senin,27/12/2021) (kedannews.com/Sholeh Pelka)
Warga bersama Polsek Lima Puluh menggotong mayat OTK (Senin,27/12/2021) (kedannews.com/Sholeh Pelka)

Batu Bara, kedannews.com – Warga Desa Perkebunan Kuala Gunung, Kecamatan Lima Puluh, Batu Bara, mendadak heboh. Pasalnya ditemukan sosok mayat orang tak dikenal (OTK) yang sudah berbau tergeletak tidak jauh dari pinggir rel Kereta Api (KA), antara Perkebunan Limau Manis dan Kuala Gunung. Senin (27/12/2021)

Mayat di bawa ke ambulance RSUD Batu Bara (Senin,27/12/2021) (kedannews.com/Sholeh Pelka)

Kapolsek Lima Puluh, AKP Rusdi bersama dengan Kanit Reskrim, Ipda M Siregar, langsung turun kelokasi melakukan cek Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Mendapat kabar dari warga ada sosok mayat laki – laki yang tergeletak di dekat rel, dan tidak memiliki identitas,” sebut AKP Rusdi.

Diperkirakan korban sudah meninggal dunia 3 hari, karena jasadnya sudah mengeluarkan bau, tambah Rusdi.

Belum diketahui apakah korban meninggal karena pembunuhan atau meninggal mendadak, masih menunggu pemeriksaan oleh pihak medis.

Korban memakai baju kaos coklat dan celana abu – abu, umur berkisar 45 – 50 tahun.

Salah seorang warga, Wisnu, yang sering menjaga perlintasan KA menjelaskan, saat itu mereka menolong warga terjatuh membawa rumput.

Mayat tergeletak di kebun ubi warga (Senin,27/12/2021) (kedannews.com/Sholeh Pelka)

“Kami menolong wak Kiteng jatuh membawa rumput, lalu dibilangnya ada mayat sudah bau,” sebut Wisnu.

Lalu kami lapor sama orang PT KAI dan warga yang melintas, ujar Wisnu.

Informasi warga, ada satu unit sepeda motor yang sudah butut, berkisar 100 meter dari lokasi mayat.

Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batu Bara, untuk dilakukan visum, sambil menunggu pihak keluarga korban untuk dilakukan outopsi.

Penulis : Sholeh Pelka
Editor : Mery Ismail S.sos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *